PMI Kabupaten Banjar Perkuat Peran Kemanusiaan dalam Pembentukan Destana Gunung Batu

Sambung Makmur, InfoPublik – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjar berperan aktif dalam kegiatan penguatan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang dilaksanakan di Desa Gunung Batu, Kecamatan Sambung Makmur, pada Rabu, 2 Juli 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program peningkatan kesiapsiagaan masyarakat terhadap potensi bencana di wilayah rawan.

Berlokasi di Kantor Pambakal Desa Gunung Batu, kegiatan diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari warga desa, unsur BPBD Kabupaten Banjar, dan tim lapangan. PMI Kabupaten Banjar hadir memberikan edukasi, simulasi, serta dukungan teknis dalam pembentukan tim relawan desa dan penyusunan langkah mitigasi bencana.

Dalam sesi edukasi, PMI memperkenalkan prinsip respon cepat “6 Jam Sampai di Lokasi Bencana” sebagai standar utama penanganan awal. Komitmen ini bertujuan agar bantuan kemanusiaan dari PMI dapat disalurkan secara cepat, tepat, dan terkoordinasi kepada masyarakat terdampak bencana.

Muhammad Tanwir, S.Pd., perwakilan PMI Kabupaten Banjar, menjelaskan bahwa PMI tidak hanya berperan dalam memberikan bantuan darurat, tetapi juga menjalankan program pemberdayaan masyarakat untuk mendorong kesiapsiagaan bencana berbasis komunitas.

“Melalui pendekatan edukatif dan partisipatif, kami ingin masyarakat menjadi aktor utama dalam penanggulangan bencana, bukan hanya sebagai penerima bantuan,” ujarnya.

Simulasi lapangan turut digelar dalam kegiatan ini dengan skenario penanganan korban luka, patah tulang, dan evakuasi darurat. PMI juga melatih peserta mengenai pertolongan pertama serta penggunaan peralatan tanggap darurat sebagai keterampilan dasar relawan.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto, S.Hut., mengapresiasi keterlibatan PMI dalam proses pembentukan Destana. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan lembaga kemanusiaan merupakan elemen penting dalam membangun desa tangguh bencana.

“Kami menyambut baik peran serta PMI dalam kegiatan ini. Kehadiran mereka memperkaya proses pembentukan Destana, khususnya dalam hal penguatan kapasitas masyarakat secara langsung. Ini sejalan dengan semangat kami membentuk desa-desa yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Banjar, H. Abdullah Fahtar, SE., MM., menegaskan pentingnya sinergi antar-lembaga dalam membangun sistem kesiapsiagaan yang berkelanjutan.

“Kegiatan seperti ini harus terus dilanjutkan karena merupakan media yang efektif dalam menyatukan kekuatan antara masyarakat, lembaga kemanusiaan, dan pemerintah daerah. Kami ingin seluruh pihak, termasuk masyarakat, menyadari bahwa pengurangan risiko bencana adalah tanggung jawab bersama,” tuturnya.

Program yang dijalankan PMI ini sejalan dengan PERTAMA (Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat), yaitu pendekatan berbasis potensi lokal yang menargetkan daerah rawan bencana serta kelompok masyarakat yang paling rentan. Pembentukan tim relawan desa dilakukan secara musyawarah, dengan memastikan keterwakilan kelompok difabel, perempuan, lansia, dan wilayah yang berisiko tinggi.

Melalui kegiatan ini, PMI Kabupaten Banjar menunjukkan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, memperkuat kesiapsiagaan lokal, serta menjadi mitra strategis dalam menciptakan lingkungan yang tangguh dan responsif terhadap bencana. (Norhasanah_BPBD Kabupaten Banjar)


Komentar