
Hari Keempat Destana, BPBD Banjar Bahas Rencana Kontinjensi Bencana Longsor dan Cuaca Ekstrem
Sambung Makmur, InfoPublik — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar melalui Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan melanjutkan kegiatan Penguatan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Gunung Batu, Kecamatan Sambung Makmur, pada Kamis, 3 Juli 2025. Kegiatan memasuki hari keempat dengan fokus pada edukasi kesiapsiagaan menghadapi bencana tanah longsor dan cuaca ekstrem.
Kegiatan berlangsung di Kantor Pambakal Desa Gunung Batu sejak pagi hingga sore hari, dengan diikuti 60 peserta yang terdiri dari warga desa, tim lapangan, serta personel teknis dari BPBD Kabupaten Banjar. Agenda utama meliputi simulasi, diskusi interaktif, dan pemaparan teknis penyusunan rencana kontinjensi (Renkon) bencana.
Dalam arahannya, tim BPBD menekankan pentingnya rencana kontinjensi sebagai dokumen strategis yang harus disusun secara kolaboratif oleh berbagai pihak. Renkon menjadi pedoman tanggap darurat saat bencana terjadi, terutama untuk wilayah rawan seperti Desa Gunung Batu yang memiliki potensi longsor dan dampak cuaca ekstrem.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto, S.Hut, menyampaikan bahwa penyusunan Renkon perlu dipahami bersama oleh unsur pemerintah, dunia usaha, relawan, dan masyarakat. “Rencana kontinjensi harus menjadi acuan yang jelas. Saat krisis terjadi, kita tidak boleh bingung siapa melakukan apa. Semua harus berjalan cepat, terarah, dan terpadu,” ujarnya.
Senada dengan itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, H. Abdullah Fahtar, SE., MM, menambahkan bahwa kesiapsiagaan masyarakat tidak cukup hanya melalui sosialisasi, tapi perlu latihan rutin dan simulasi yang konsisten. “Renkon bukan sekadar dokumen, tapi harus diuji dan diperkuat melalui pelatihan berkala agar masyarakat tidak panik saat bencana benar-benar datang,” ungkapnya.
Selain materi dari BPBD, kegiatan juga menghadirkan pembahasan mengenai pola penanganan bencana berbasis masyarakat oleh Dinas Sosial Kabupaten Banjar. Tiga tahapan penanganan—pra, saat, dan pascabencana—dipaparkan sebagai hasil dari kajian deskriptif kualitatif, yang menunjukkan bahwa sistem penanganan sosial selama ini sudah berjalan sesuai dengan SOP dan filosofi kerja kebencanaan.
Hari keempat pelaksanaan Destana ini menjadi bagian penting dalam memperkuat kapasitas lokal melalui pendekatan edukatif, partisipatif, dan kolaboratif lintas sektor. BPBD berharap hasil dari kegiatan ini dapat mendorong Desa Gunung Batu menjadi desa yang benar-benar tangguh dan siap menghadapi berbagai potensi bencana di masa depan. (Norhasanah_BPBD Kabupaten Banjar)