Rakor Rencana Kegiatan Jaringan Irigasi Kabupaten Banjar

Martapura, InfoPublik - Dalam rangka usulan Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi sektor Sumber Daya Air untuk Tahun 2024.Diperlukan pengintegrasian paduserasi data antara Dinas Pertanian dengan Dinas PUPRP Kabupaten Banjar.


Menyikapi hal tersebut dilaksanakan Rapat Rencana Kegiatan Jaringan Irigasi Kabupaten Banjar, di Ruang Rapat Bauntung Lantai III Bappedalitbang pada Selasa (20/09/2022). 


Acara ini dipimpin oleh Kepala Bidang Infrastruktur Kewilayahan Herlina Maulidah didampingi Kasubbid Infrastruktur Edy Jaya.


Herlina menyampaikan salah satu permasalahan dalam penyampaian data yaitu tidak terjadinya sinkronisasi ketersediaan data, di satu sisi data bersifat tabular disisi lain data spasial tidak sinkron dengan data tabular. 


Pada rapat kali ini dengan tujuan menyamakan persepsi dan menyepakati lokus kegiatan integritas Kabupaten Banjar untuk tahun 2024 dan setiap tahunnya akan direview kembali.


Dari perwakilan Dinas PUPRP Kabupaten Banjar menambahkan diperlukan lokasi kegiatan secara tematik dan dokumen lingkungan serta pendukung lainnya yang difokuskan daerah mana yang menjadi project. 


Dinas PUPRP juga menambahkan saat ini untuk usulan DAK Integrasi dana APBN berupa kegiatan rehabilitasi, apabila kegiatan mengarah ke pembangunan awal diperlukan dokumen lingkungan sebagai salah satu syarat readiness criteria.


Ada 7 Kecamatan yang disepakati sebagai lokus kegiatan jaringan irigasi yaitu Kecamatan Aluh-Aluh, Kecamatan Beruntung Baru, Kecamatan Gambut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kecamatan Martapura Barat, Kecamatan Astambul, dan Kecamatan Karang Intan.


Edy jaya menjelaskan penyepakatan lokus kegiatan tetap mengacu terhadap data produktivitas pertanian, dokumen yang sudah disahkan secara hukum seperti RTRW No.4 Tahun 2021, Peta Lahan Sawah Dilindungi (LSD) Indikatif dari Kementerian ATR BPN Tahun 2022, serta PERMEN PUPR No.4 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Irigasi.


Pertimbangan dari BPBD terkait kesepakatan lokus kegiatan mengacu pada data produktivitas pertanian tertinggi perlu dipertimbangkan dari segi kerawanan banjir daerah tersebut termasuk daerah terendam banjir.


Dinas Pertanian juga menambahkan perlu kehati-hatian dalam proses kegiatan nantinya khusus pada Kecamatan Aluh-Aluh karena kecamatan tersebut mempunyai masalah terhadap pasang surut air laut mengakibatkan adanya potensi gagal panen dan berdampak besar terhadap produktivitas pertanian.


Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappedalitbang Kab. Banjar yang diwakili oleh Irma Vidya juga menyampaikan terkait data produktivitas pertanian secara time series dari tahun 2015 s/d 2019 kecendrungan padi lahan rawa produktivitasnya menurun pada tiap tahunnya yang naik justru padi lahan kering/padi ladang.


Acara ini dihadiri oleh Kabid Infrastrukur dan Kewilayahan, Kasubid kewilayahan Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Banjar,  Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjar, dan dari Bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam Bappedalitbang Kabupaten Banjar. (IP Kab. Banjar/Brigade Bappeda Litbang)


Komentar