Monitoring Evaluasi Pandu PTM oleh Kemenkes RI

Martapura, InfoPublik - Pengendalian PTM di Indonesia semakin digalakkan seiring bertambahnya jumlah kasus dan dampak yang ditimbulkan PTM.

Upaya-upaya promotif, preventif, deteksi dini, pengobatan, paliatif dan rehabilitatif diintegrasikan dalam konsep Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (PANDU PTM) yang merupakan program unggulan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar mendapatkan kunjungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. Kunjungan ini dalam rangka monitoring dan evaluasi pelaksanaan PANDU PTM di wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, yaitu UPT. Puskesmas Martapura 2, Kamis (4/8/2022).

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar drg. Yasna Khairina mengucapkan terima kasih atas terpilihnya Dinas Kesehatan Kabupaten banjar untuk dilakukan monitoring dan evaluasi mengingat 25 Puskesmas di Kabupaten Banjar 14 di antaranya sudah melaksanakan PANDU PTM. 

"Hal ini diharapkan dapat menjadi pendorong penguatan pencapaian indikator Pelayanan Terpadu (PANDU) PTM di UPT Puskesmas Se-Kabupaten Banjar," ucap dia.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (P2PTM dan Keswa) Candra Galuh Tri Ardiani dan staf atas dedikasinya dimana Kabupaten Banjar mendapatkan predikat capaian tertinggi untuk Pelayanan Kesehatan Usia Produktif.

Kunjungan Kementerian ini dilanjutkan ke salah satu Puskesmas PANDU PTM wilayah Kabupaten Banjar yaitu UPT Puskesmas Martapura 2.  

Pihak Kementerian Kesehatan melihat pelaksanaan PANDU PTM di UPT Puskesmas Martapura 2 meliputi pelayanan Kesehatan usia produktif, pelayanan hipertensi dan diabetes melitus terintegrasi, deteksi dini serangan stroke melalui carta prediksi, pemeriksaan IVA/SADANIS serta deteksi dini Gangguan Indera Fungsional.

Maksud dan Tujuan kegiatan ini adalah agar Melalui Pelayanan Terpadu PTM diharapkan faktor risiko yang sudah terdeteksi dikelola secara terintegrasi dengan program-program yang sudah berjalan di puskesmas. 

Dengan demikian puskesmas mampu melakukan upaya pencegahan dan pengendalian terpadu PTM demi terwujudnya peningkatan derajat Kesehatan masyarakat. 

Hadir Perwakilan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Kepala Seksi dan staf P2PTM dan Keswa Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, Kepala Sub Bagian Tata usaha UPT Puskesmas Martapura 2, Dokter UPT Puskesmas Martapura 2, Pengelola Program PTM, Usia Produktif  dan karyawan karyawati UPT Puskesmas Martapura 2. (IP Kab. Banjar/Brigade Dinkes)


Komentar