BPBD Banjar Lakukan Patroli dan Pengukuran TMA di Tiga Titik, Debit Air Terpantau Stabil
Banjar, InfoPublik – Piket Posko Siaga Darurat Banjir, Angin Kencang, dan Tanah Longsor (Batingsor) BPBD Kabupaten Banjar terus melakukan pemantauan lapangan secara intensif pada Sabtu, 06 Desember 2025, memasuki hari ke-13 masa siaga darurat 2025/2026. Kegiatan patroli dan pengukuran tinggi muka air (TMA) dilakukan di beberapa titik rawan banjir untuk memastikan kondisi terkini di lapangan.
Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar Yayan Daryanto, S.Hut, melalui Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Banjar, Muhammad Arifin, SE, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya rutin dalam memastikan kesiapsiagaan wilayah tetap terjaga, terutama menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Patroli pertama dilakukan di Desa Mekar, Kecamatan Martapura Timur, pada pukul 09.41 WITA. Hasil pengukuran menunjukkan TMA saat ini berada di angka ±74 cm, mengalami penurunan 7 cm dari pengukuran sebelumnya yang berada pada angka ±67 cm di titik jalan. Cuaca cerah dan aktivitas masyarakat terpantau normal.
Selanjutnya, regu patroli posko induk melaksanakan monitoring di Desa Sungai Raya, Kecamatan Simpang Empat, sekitar pukul 11.53 WITA. Berdasarkan hasil pemantauan, TMA berada pada kondisi normal, tanpa indikasi kenaikan debit air. Kegiatan masyarakat juga berjalan seperti biasa dengan situasi wilayah terpantau aman.
Patroli ketiga dilakukan di wilayah Desa Pengaron, Kecamatan Pengaron, sekitar pukul 11.00 WITA. Hasil pemantauan kembali menunjukkan TMA dalam kondisi normal dan aktivitas masyarakat berlangsung tanpa gangguan. Cuaca cerah turut mendukung kelancaran kegiatan monitoring.
Dalam kegiatan hari ini, personil gabungan yang terlibat terdiri dari BPBD Kabupaten Banjar, POLRI, TNI, PMI Kab.Banjar, DPKP Banjar, BPK Combat, BPK KULAWARGA, relawan gabungan, serta masyarakat setempat. Tim bergerak menyisir sejumlah titik untuk memastikan kondisi wilayah tetap terkendali.
Kasi Kedaruratan Muhammad Arifin, SE menegaskan bahwa BPBD Kabupaten Banjar akan terus meningkatkan frekuensi pemantauan lapangan, khususnya pada daerah rawan banjir dan wilayah terdampak hujan dengan intensitas tinggi. “Pemantauan rutin ini penting dilakukan agar kita dapat memberikan respons cepat apabila terjadi peningkatan debit air atau situasi darurat lainnya,” ujarnya.
BPBD Kabupaten Banjar juga mengimbau masyarakat tetap waspada, mengikuti informasi resmi dari pemerintah, dan segera melapor ke posko apabila melihat adanya tanda-tanda potensi bencana di sekitar lingkungan. (Norhasanah_BPBD Kab.Banjar)
