BPBD Banjar Dorong Pembantanan Miliki Perdes Tangguh Bencana dan Susun KRB

MARTAPURA, InfoPublik - Desa Pembantanan, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar kembali menjadi pusat perhatian dalam lanjutan kegiatan Penguatan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kantor Kepala Desa Pembantanan, Rabu (23/7/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh 64 peserta dari berbagai unsur. Turut hadir dalam kegiatan ini Camat Sungai Tabuk Taufikurrahman, Kepala Desa Pembantanan, Forkopimcam, Tim Reaksi Cepat IKB Rapi 19-02 Banjar, serta unsur masyarakat terkait.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto, melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, H. Abdullah Fahtar membuka secara resmi kegiatan tersebut bersama tim teknis BPBD.

Kegiatan ini difokuskan pada penguatan pemahaman masyarakat dan perangkat desa mengenai pentingnya regulasi dalam bentuk Peraturan Desa (Perdes) tentang Desa Tangguh Bencana. 


Abdullah Fahtar menyampaikan bahwa pembentukan Perdes merupakan langkah penting dalam memperkuat kapasitas hukum desa. 

"Dengan adanya Perdes, desa memiliki dasar hukum yang kuat untuk mengambil keputusan, menetapkan anggaran, serta menyusun rencana kebencanaan secara partisipatif dan akuntabel," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa desa harus diberi ruang dan kemampuan untuk bertindak cepat dan tepat saat bencana terjadi.

"Penyusunan Dokumen Kajian Risiko Bencana KRB merupakan salah satu instrumen penting dalam membangun sistem penanggulangan bencana yang berkelanjutan di tingkat desa. Dokumen ini tidak hanya menjadi syarat administratif, tetapi juga sebagai landasan pengambilan keputusan dan tindakan nyata di lapangan.

Dalam pelaksanaannya, penyusunan KRB didampingi oleh Tim Asistensi dari BPBD Provinsi Kalimantan Selatan yang juga bertindak sebagai narasumber. Peserta Destana mendapatkan bimbingan teknis dalam mengenali peta bahaya, tingkat kerentanan, serta kapasitas desa dalam menghadapi bencana. Hasil akhir dari proses ini berupa peta risiko bencana serta rumusan rekomendasi penanggulangan jangka pendek hingga lima tahun ke depan.


Kegiatan juga diisi dengan materi dari fasilitator Ketangguhan Bencana BPBD Kabupaten Banjar. Materi meliputi identifikasi ancaman dan risiko, pemetaan kapasitas dan kerentanan, serta pelatihan pembuatan peta risiko dan peta ancaman. 

Untuk memaksimalkan pemahaman, peserta dibagi ke dalam lima kelompok kerja yang langsung mempraktikkan penyusunan data berdasarkan kondisi riil Desa Pembantanan.

Program Destana merupakan kegiatan tahunan BPBD Kabupaten Banjar yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat desa dalam menghadapi bencana. Mengingat Kabupaten Banjar merupakan wilayah yang rentan terhadap banjir, kekeringan, karhutla, dan bencana sosial, maka penguatan kapasitas masyarakat melalui regulasi desa menjadi strategi penting dalam pengurangan risiko bencana. (Norhasanah_BPBD Kabupaten Banjar)


Komentar