
Atasi Inflasi Pangan, Distan Banjar Galakkan Tanam Bawang Merah di Simpang Empat
MARTAPURA, InfoPublik - Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang sering menjadi penyumbang inflasi, terutama inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Kenaikan harga bawang merah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penurunan produksi akibat cuaca buruk, gangguan distribusi, atau peningkatan permintaan saat hari besar keagamaan.
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar melalui Bidang Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan melaksanakan gerakan tanam bawang merah di lahan Gapoktan Kayuh Baimbai Desa Simpang Empat Kecamatan
Simpang Empat, Rabu (18/6/2025).
Kegiatan ini merupakan dalam rangka penanggulangan inflasi di Kabupaten Banjar tahun 2025. Turut hadir Camat Simpang Empat, Kabid TPH, Perkebunan dan Peternakan Nurul Chatimah beserta Kepala Seksi dan stafnya, Koordinator Balai dan PPL Simpang Empat, Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Ketua Gapoktan Kayuh Baimbai.
Dalam kesempatan ini Nurul Chatimah dalam sambutannya menyampaikan berdasarkan data BPS, pada bulan Maret 2025, bawang merah menjadi salah satu penyumbang inflasi tertinggi, bersama dengan daging ayam ras. Pada bulan April 2024, inflasi bawang merah mencapai 30,75% month-to-month, menunjukkan fluktuasi harga yang cukup tinggi.
"Luas panen bawang merah di Kab Banjar hanya sekitar 3,4 ha, dengan produksi 138,25 kw dan rata-rata provitas 40,66 kw/ha. Angka ini tentu saja masih sangat kecil, akan tetapi kita harus tetap optimis bahwa pengembangan bawang merah di Kabupaten Banjar akan terus mengalami peningkatan," jelas Nurul.
Nurul Chatimah berharap adanya dukungan dari semua pihak, baik dinas instansi terkait, stakeholder dan para penyuluh serta tentu saja para petani hortikultura, khususnya petani bawang merah di Kabupaten Banjar, agar tetap konsisten dan terus berupaya untuk meningkatkan pengembangan bawang merah di Kabupaten Banjar. (Brigade Distan Syaripuddin)