
Bappedalitbang Banjar Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Antisipasi Cuaca Ekstrem
MARTAPURA, InfoPublik – Bappedalitbang Kabupaten Banjar, yang diwakili oleh Kasubbid Ekonomi, Gusti Rizki Azhari menghadiri secara virtual Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dan Pembahasan Antisipasi Cuaca Ekstrem pada Periode Idulfitri 1446 H.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian pada Senin (10/03/2025) dan diikuti oleh seluruh Forkopimda serta OPD tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang membidangi urusan strategis terkait.
Dalam rapat ini, berbagai isu krusial dibahas, terutama terkait bencana serta langkah-langkah penanganannya oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Selain itu, juga dibahas perkembangan cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi selama bulan puasa hingga libur Lebaran di berbagai daerah di Indonesia.
Kepada setiap pemerintah kabupaten kota, Tito menekankan agar segera intens memberikan laporan 6 (enam) upaya konkrit dalam penanganan inflasi antara lain: melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, serta merealisasikan BTT dan dukungan transportasi dari APBD.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik RI, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam paparannya mengenai tinjauan inflasi dan indeks perkembangan harga (IPH) pada minggu pertama Maret 2025, menyampaikan bahwa berdasarkan data periode 2019-2024, inflasi cenderung meningkat setiap bulan Ramadan dan Idulfitri.
Komponen inti dan bergejolak selalu memberikan andil terbesar terhadap inflasi awal Ramadan. Sementara itu, pada Februari 2025, inflasi komponen inti mengalami kenaikan, sedangkan komponen harga yang diatur pemerintah dan harga bergejolak mengalami deflasi.
“Untuk kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami deflasi secara bulanan. Namun, secara year-on-year masih mengalami inflasi. Secara bulanan, deflasi terbesar terjadi pada daging ayam ras, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, tomat, telur ayam ras, kacang panjang, jeruk, jengkol, dan ayam hidup,” jelas Amalia.
Ia juga menambahkan bahwa pada M1 Maret 2025, sebanyak 33 provinsi mengalami kenaikan IPH, 4 provinsi mengalami penurunan, dan 1 provinsi stabil dibandingkan bulan sebelumnya. Komoditas penyumbang kenaikan IPH terbesar meliputi cabai rawit, cabai merah, bawang merah, dan daging ayam ras.
Menanggapi rakor tersebut, Kasubbid Ekonomi Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Gusti Rizki Azhari, kepada Brigade Bappedalitbang menyampaikan bahwa selama Ramadhan di Kabupaten Banjar juga terjadi kenaikan harga, tetapi masih dalam batas normal.
“Kenaikan harga ini memang kerap terjadi menjelang Ramadhan dan Lebaran, namun kita terus melakukan upaya stabilisasi untuk memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa rakor yang rutin dilaksanakan ini sangat bermanfaat untuk daerah, khususnya Kabupaten Banjar, dalam mengantisipasi inflasi dan mempersiapkan langkah-langkah strategis guna menghadapi tantangan ekonomi serta cuaca ekstrem di tahun 2025.(Ione/Brigade Bappedalitbang)