MOMENTUM ISRA MI'RAJ: SALAT SEBAGAI TIANG AGAMA DAN SIMBOL PERSATUAN

MARTAPURA - Pemerintah Kabupaten Banjar menggelar peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1446 H di Aula KH Kasyful Anwar, Bincau, Martapura, pada Rabu (22/1/2025).

Kegiatan dihadiri Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyi, Asisten, ASN dan PTT SKPD lingkup Kabupaten Banjar dan direktur perusda dengan menghadirkan penceramah Guru Muhammad Fauzan.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Habib Idrus mengajak peserta untuk memanfaatkan momen Isra Mi'raj sebagai pengingat untuk meningkatkan kualitas salat.

"Salat adalah tiang agama, bukan hanya kewajiban, tetapi juga sarana komunikasi antara hamba dan Pencipta-Nya. Ini adalah pembeda utama umat Islam," ungkapnya.

Habib Idrus juga menegaskan bahwa salat mencerminkan kebersamaan dan persatuan umat, yang sangat penting dalam upaya membangun Kabupaten Banjar.

Penceramah Guru Muhammad Fauzan dalam tausiahnya menekankan, peristiwa Isra Mi’raj sebagai pengingat akan pentingnya meneladani Rasulullah. Dikatakan Ia, dalam berbagai aspek kehidupan, Nabi Muhammad telah memberikan contoh terbaik yang harus ditiru.

“Dalam menggali hikmah dari peristiwa ini mari kita tingkatkan kecintaan kepada Rasulullah SAW sekaligus memperkuat iman dan takwa kita kepada Allah SWT.  Kita juga perlu terus belajar dan menuntut ilmu agar memahami ajaran islam secara mendalam,” tutur Ia.

Sementara itu Kepala Bappedalitbang, Nashrullah Shadiq, yang juga turut hadir dalam peringatan tersebut sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan setiap bulan Rajab ini.

“Semangat kebersamaan yang tercermin dalam Isra Mi'raj dapat  menjadi landasan untuk bekerja bersama demi kemaslahatan masyarakat. Kita semua berkomitmen untuk terus bekerja dengan niat ibadah, membangun Kabupaten Banjar dengan semangat persatuan," pungkas Nashrullah

Peringatan Isra Mi'raj ini tidak hanya menjadi momen refleksi spiritual, tetapi juga ajang untuk mempererat kebersamaan, menjaga persatuan umat, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Banjar.(Ione/Brigade Bappedalitbang)


Komentar