Indikator Kemiskinan Kabupaten Banjar Membaik, Daya Beli Meningkat

MARTAPURA, InfoPublik – Angka kemiskinan di Kabupaten Banjar menunjukkan tren penurunan yang positif pada tahun 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kabupaten Banjar turun menjadi 14,461 ribu jiwa, atau sekitar 2,36% dari total penduduk. Penurunan ini juga diikuti dengan membaiknya indikator lainnya, seperti Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan.


Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nashrullah Shadiq, menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari berbagai program pemerintah yang difokuskan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.



“Angka kemiskinan turun cukup signifikan, dan ini adalah hasil kolaborasi antara pemerintah daerah dan masyarakat. Indeks Kedalaman Kemiskinan yang turun ke angka 0,326 menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati garis kemiskinan. Artinya, program-program bantuan sosial dan pemberdayaan ekonomi mulai memberikan hasil yang nyata,” ujar Nashrullah, Selasa (14/1/2025).


Nashrullah menegaskan, pemerintah daerah akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap program-program yang dijalankan agar angka kemiskinan bisa semakin ditekan.


“Kami optimis, dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan dari semua pihak, angka kemiskinan di Kabupaten Banjar dapat terus menurun. Ke depan, kami akan lebih fokus pada pendekatan pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri,” tegas Nashrullah.


Selain itu, Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan menjadi 0,067. Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Fara Hayani, menyampaikan bahwa indikator ini mencerminkan adanya pengurangan ketimpangan di kalangan masyarakat miskin.



“Penurunan Indeks Keparahan Kemiskinan menunjukkan bahwa kesenjangan antar penduduk miskin semakin kecil. Ini menandakan bahwa manfaat dari program yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Banjar telah dirasakan secara lebih merata. Upaya seperti pelatihan keterampilan, dukungan usaha kecil, dan peningkatan akses layanan dasar menjadi prioritas kami,” ujar Fara.


Fara juga menambahkan bahwa garis kemiskinan di Kabupaten Banjar yang meningkat dari Rp 360.494 pada tahun 2016 menjadi Rp 589.165 pada tahun 2024 mencerminkan adanya peningkatan daya beli masyarakat. Meskipun garis kemiskinan lebih tinggi, jumlah penduduk miskin tetap menurun, yang menjadi indikator bahwa perekonomian masyarakat terus membaik.


Penurunan angka kemiskinan ini menjadi bukti nyata keberhasilan upaya pemerintah Kabupaten Banjar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sekaligus menjadi motivasi untuk terus melanjutkan program-program yang berorientasi pada pembangunan inklusif.(Ione/Brigade Bappedalitbang)


Komentar