Traktor Roda 4 Tingkatkan Produktivitas Petani Bawang Merah dan Cabe Besar di Mataraman



Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Banjar, Dinas Pertanian (Distan) melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD Mekanisasi Pertanian (Mektan) secara aktif melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan alat mesin pertanian (alsintan). Kali ini, fokus inspeksi tertuju pada penggunaan traktor roda 4 untuk mengolah lahan komoditas bawang merah dan cabe besar di Desa Takuti dan Desa Gunung Ulin Kecamatan Mataraman, Selasa (26/11/2024).

Kegiatan yang dipimpin langsung oleh Kepala UPTD Mektan, Barkati bersama timnya serta didampingi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Mataraman ini bertujuan untuk memastikan bahwa alsintan yang telah disalurkan kepada petani benar-benar dimanfaatkan secara optimal. Traktor roda 4, sebagai salah satu jenis alsintan yang cukup kompleks, memerlukan penanganan dan perawatan khusus agar dapat bekerja secara efisien dan berkelanjutan.

Mekanisasi pertanian telah menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam sektor pertanian. Dengan menggunakan traktor roda 4, petani dapat mengolah lahan dalam waktu yang lebih singkat, mengurangi tenaga kerja, dan meningkatkan kualitas tanah. Hal ini sangat penting, terutama untuk komoditas seperti bawang merah dan cabe besar yang membutuhkan pengolahan tanah yang intensif.

Kepala UPTD Mektan, Barkati menyampaikan "Penggunaan traktor roda 4 sangat membantu petani dalam mempersiapkan lahan tanam," ujar Barkati. Selain itu, dengan adanya mekanisasi, diharapkan dapat mengurangi biaya produksi sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Selama inspeksi, tim Distan Banjar menemukan bahwa sebagian besar petani di Desa Takuti dan Desa Gunung Ulin telah memanfaatkan traktor roda 4 dengan baik. Mereka terlihat aktif mengolah lahan untuk persiapan penanaman bawang merah dan cabe besar. Petani juga memberikan masukan positif terkait penggunaan alsintan ini.

"Kami akan terus berupaya untuk mengatasi kendala-kendala yang ada. Solusinya adalah dengan memperkuat kelompok tani dan memberikan pelatihan kepada petani agar mereka dapat mengoperasikan dan merawat alsintan secara mandiri," kata Barkati. 

Distan Banjar berharap dengan adanya inspeksi dan pendampingan yang berkelanjutan, pemanfaatan alsintan di Kabupaten Banjar dapat semakin meningkat. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan produksi pertanian, kesejahteraan petani dan ketahanan pangan daerah.

"Kami optimis bahwa dengan dukungan dari semua pihak, pertanian di Kabupaten Banjar akan semakin maju dan berkembang," tutup Barkati.
(Brigade Distan Syaripuddin) 


Komentar