Distan Laksanakan Ekspose Kajian Akademis Kebermanfaatan Program Batumbangtani

MARTAPURA, InfoPublik - Dinas Pertanian Kabupaten Banjar baru saja menggelar Ekspose Antara Kajian Akademis Kebermanfaatan Program Batumbangtani yang bertujuan untuk menilai dampak program ini terhadap peningkatan kapasitas dan kesejahteraan petani lokal. 

Acara yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan dari SKPD Stakeholder serta para akademisi sebagai tim pelaksana Kajian di Aula Distan, Jum'at (1/11/2024).

Program Batumbangtani diluncurkan dengan tujuan untuk memberikan pelatihan, bantuan teknis, serta pendampingan kepada para petani agar mampu meningkatkan produktivitas hasil pertanian mereka. Kajian akademis ini melibatkan tim dari UNISKA, yang melakukan penelitian mendalam terkait efektivitas program dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan kemandirian petani di Kabupaten Banjar.

Ketua Tim Peneliti Muhammad Syarif Djaya mengungkapkan beberapa temuan penting. Berdasarkan hasil penelitian yang melibatkan 345 responden berasal dari petani peserta program di berbagai kecamatan.

"Program “Batumbangtani” telah memberikan dampak positif dalam beberapa aspek berikut manfaat yang dirasakan peserta program yaitu menambah pengetahuan dan keterampilan 52,44% ; Menambah pertemanan/ relasi sejumlah 17,07%; Motivasi mengembangkan/memperluas usaha sejumlah 14, 63%; Meningkatkan produksi dan pendapatan sejumlah 7,32%; Meningkatkan akses dan informasi pasar sejumlah 6,10%; Meningkatkan pengelolaan keuangan sejumlah 1,22% dan Akses permodalan sejumlah 1,22% Program ini juga mendukung penerapan pertanian berkelanjutan melalui praktik-praktik ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk organik dan metode pengendalian hama alami, yang mendapat respon positif dari masyarakat," jelasnya.

Plt. Sekretaris Dinas Pertanian Ir. Retno Sri Murwani juga menyampaikan bahwa Program Batumbangtani berupaya untuk menumbuhkan dan mengembangkan petani milenial, salah satu caranya dengan melakukan pelatihan teknis pertanian bagi petani milenial dari hulu hingga ke hilir dan pola pelatihan selama dua hari memang belum memadai.

"oleh karena itu kami masih perlu dukungan dari berbagai Pihak, Stakeolder dan Lembaga terkait lainnya agar Program Batumbangtani ini di tahun berikutnya dapat lebih baik lagi dengan formula pelatihan yang lebih menarik dan aplikatif bagi petani sasaran," ujarnya.

Lebih lanjut Dinas Pertanian juga merencanakan untuk memperluas jangkauan program dengan menarik minat Santri pada Pondok –pondok Pesantren sebagai penerima manfaat dan meningkatkan materi pelatihan berbasis teknologi pertanian modern. Harapannya, program ini dapat memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas hidup petani di Kabupaten Banjar.

Dengan hasil kajian ini, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan petani lokal melalui program-program inovatif. Pemerintah berharap program ini tidak hanya berdampak pada kesejahteraan petani, tetapi juga berkontribusi dalam memperkuat ketahanan pangan daerah dan menciptakan lingkungan pertanian yang berkelanjutan.

Program Batumbangtani diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi para petani di Kabupaten Banjar, menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya memajukan sektor pertanian.
(Brigade Distan Dwi Retnani) 


Komentar