Genjot Pengembangan Melati Banjar Batuah, Distan Gelar Kajian dan Observasi
MARTAPURA, InfoPublik - Dinas Pertanian Kabupaten Banjar tengah menggali potensi dari salah satu kekayaan alam daerahnya, yakni bunga melati. Melalui kajian akademis yang intensif, diharapkan melati yang dikenal dengan harum semerbak ini dapat menjadi komoditas unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dinas Pertanian Kabupaten Banjar (Distan) melalui Bidang Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan melaksanakan kajian akademis observasi dan uji keunggulan melati Banjar Batuah di Aula Distan, Jum'at (18/10/2024).
Kegiatan dihadiri Kadis Pertanian Banjar Warsita, Kabid Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan Nurul Chatimah beserta Kasi dan stafnya, Narasumber Zainal dari Balai TPH dan Koordinator Balai beserta PPL Karang Intan.
Kehadiran mereka untuk membahas secara mendalam keunggulan dan potensi pengembangan melati Banjar batuah. Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mengangkat martabat tanaman di Kalimantan Selatan.
Melati Banjar batuah memiliki karakteristik yang unik dibandingkan dengan jenis melati lainnya. Selain memiliki aroma yang khas dan memikat, melati ini juga memiliki ketahanan untuk dirangkai. Keunggulan-keunggulan inilah yang menjadikan melati Banjar batuah sebagai tanaman yang sangat potensial untuk dikembangkan.
Selain nilai estetika dan budaya, melati Banjar batuah juga memiliki potensi ekonomi yang sangat menjanjikan. Bunga ini dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai tambah, seperti minyak atsiri, teh herbal, dan produk kosmetik. Minyak atsiri melati Banjar batuah, misalnya, dikenal memiliki kualitas yang sangat baik dan banyak digunakan dalam industri parfum kelas dunia.
Dengan demikian, pengembangan budidaya melati Banjar batuah tidak hanya akan memberikan manfaat bagi petani, tetapi juga bagi pelaku usaha di sektor pariwisata dan industri kreatif.
Kadis Pertanian Banjar Warsita menyampaikan, kalau nanti izin edarnya ada bibit melati akan dikeluarkan melalui upaya bersama, melati Banjar batuah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian daerah sekitarnya.
"Dengan mengangkat potensi lokal, Kabupaten Banjar tidak hanya akan semakin dikenal, tetapi juga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya," ujar Warsita.
Sementara Kabid Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan Nurul Chatimah menyampaikan untuk melati Banjar Batuah ini sudah disertifikasi dua tahun yang lalu, namun belum kita urus izin edarnya.
"Desa Jingah Habang selain komoditas melati lokal yang ditanam turun menurun oleh petani, itu juga ada bantuan dari Kementerian untuk pengembangan melati dengan varietas emprit. Kalau dilihat sekilas itu hampir mirip dengan melati lokal yang sudah dikembangkan," ucap Nurul.
Melalui kajian mendalam, diharapkan melati khas Kalimantan Selatan ini bisa menjadi komoditas unggulan yang memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
(Brigade Distan Syaripuddin)