Tanam Serentak dan Pemupukan Merata, Kunci Cegah Serangan Ampangau di Karang Intan
MARTAPURA, InfoPublik - Walang Sangit (Leptocorisa oratorius) atau lebih dikenal dengan nama Ampangau merupakan salah satu hama yang banyak menyerang tanaman padi di Kabupaten Banjar khususnya Kecamatan Karang Intan.
Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karang Intan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Banjar dan BPTPH Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) Walang sangit di Desa Penyambaran Karang Intan, Senin (23/9/2024).
Muslim Nasutiun selaku narasumber dari BPTPH menjelaskan tentang penanganan dini serangan dari walang sangit. Walang sangit merusak tanaman pada saat fase berbunga hingga matang susu. Gejalanya yaitu adanya bintik bintik hitam dan bulir jadi hampa.
Pada kesempatan itu Muslim juga menyerahkan bantuan berupa Metarizep, BT Plus dan PGPR untuk Poktan Sungai Kulur.
Kasi Perlindungan TPH Distan Banjar Listi Mila Susanti menyampaikan bahwa walang sangit menyerang tanaman padi dengan cara mengisap cairan tangkai bunga serta bulir padi pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir sehingga pengisian bulir padi tidak sempurna.
“Bahkan seringkali menyebabkan bulir padi hampa. Penyemprotan insektisida harus dilaksanakan ketika hama walang sangit aktif yaitu pada pagi hari dan sore hari," ujar Listi.
Ditambahkan Dwi Novidiani selaku POPT Kecamatan Karang Intan bahwa serangan walang sangit dapat dicegah dengan tanam serempak pada hamparan yang luas dan juga pemupukan secara merata agar padi tumbuh seragam.
“Pada periode tanam kedua ini serangan hama memang lebih banyak dibandingkan pada saat tanam periode pertama," ujar Novi.
Turut hadir PPL Desa Penyambaran Sri Maryati didampingi Koordinator BPP, Mantri Tani dan seluruh PPL dan PPS yang hadir pada kegiatan tersebut mengucapkan banyak terimakasih kepada BPTPH yang mau berhadir dan memberikan bantuan obat obatan yang sangat bermanfaat bagi anggota Poktan dalam menghadapi serangan walang sangit. (Brigade Distan STR_79 / Syaripuddin)