BPP Sungai Pinang Buka Peluang Ekspor Kakao ke Cina, Petani Semangat Kembali
MARTAPURA, InfoPublik - Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sungai Pinang baru ini melaksanakan kegiatan monitoring tanaman kakao di dua desa, kegiatan ini bertujuan untuk meninjau langsung kondisi perkebunan kakao yang ada di wilayah Desa Belimbing Baru dan Belimbing Lama Kecamatan Sungai Pinang, Kamis (19/9/2024).
Dalam tinjauan lapangan, penyuluh menemukan bahwa sebagian besar tanaman kakao tidak terawat dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kurangnya akses pasar yang menyebabkan para petani kehilangan motivasi untuk merawat tanaman mereka. Selain itu, banyak tanaman kakao yang terserang hama dan penyakit, semakin memperparah kondisi perkebunan.
Namun dalam upaya memberikan solusi, pihak BPP Sungai Pinang bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) telah menemukan langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Salah satu solusi yang diusulkan adalah menjalin kerja sama dengan pengusaha dari Kabupaten Balangan yang berminat membeli kakao dari daerah tersebut untuk dijadikan bahan ekspor ke Cina.
Dengan adanya peluang pemasaran yang lebih jelas ini, diharapkan para petani kakao di Desa Belimbing Baru dan Belimbing Lama akan kembali termotivasi untuk merawat tanaman mereka dengan lebih baik, sehingga produktivitas kakao dapat meningkat dan perekonomian desa kembali menggeliat.
Kegiatan monitoring ini Koordinator BPP Sungai Pinang Ferry Nando Marbun bersama PPL dan petani setempat. Merupakan langkah awal yang penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani kakao di Kecamatan Sungai Pinang, sekaligus menjawab tantangan terkait pemasaran dan hama penyakit yang selama ini menghambat perkembangan perkebunan kakao di wilayah tersebut.
Koordinator BPP Sungai Pinang, Ferry Nando Marbun, mengungkapkan "Monitoring ini merupakan bentuk komitmen kami untuk terus mendampingi para petani kakao. Dengan melihat langsung kondisi di lapangan, kami dapat memberikan solusi yang tepat dan efektif untuk meningkatkan hasil panen. (Brigade Distan BPP Sungai Pinang)