Distan Bekali Peternak Desa Gunung Ulin Hadapi Ancaman Penyakit Kulit Sapi
MARTAPURA, InfoPublik - Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit virus yang ditandai dengan munculnya benjolan-benjolan pada kulit sapi disebabkan oleh virus capri poxyvirus. Selain itu, penyakit ini juga dapat menyebabkan demam, penurunan produksi susu, hingga kematian pada sapi. Penyebaran LSD sangat cepat, terutama melalui vektor serangga penghisap darah (lalat, nyamuk, caplak) dan kontak langsung antar hewan.
Dinas Pertanian Kabupaten Banjar (Distan) yang melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) telah menggelar Sosialisasi penyakit LSD pada ternak sapi di Desa Gunung Ulin, Kecamatan Mataraman, Selasa (27/8/2024).
Kegiatan sosialisasi ini merupakan langkah proaktif dan penting yang dilakukan oleh Distan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, khususnya para peternak sapi, mengenai penyakit LSD. Penyakit ini dapat berdampak serius pada produktivitas dan kesehatan hewan ternak, sehingga perlu diwaspadai dan ditangani dengan baik.
Melalui sosialisasi ini, Distan dapat memberikan informasi lengkap mengenai ciri-ciri, penyebab, cara penularan, serta langkah-langkah pencegahan dan penanganan penyakit LSD. Hal ini akan sangat membantu para peternak dalam mengidentifikasi dan menangani kasus penyakit ini secara tepat.
Selain itu, sosialisasi ini juga merupakan bentuk kepedulian Distan terhadap kesejahteraan dan produktivitas peternakan sapi di Kabupaten Banjar. Dengan membekali para peternak dengan pengetahuan yang memadai, diharapkan mereka dapat lebih siap dan tanggap dalam menghadapi ancaman penyakit LSD.
Sosialisasi yang dihadiri puluhan peternak sapi di Desa Gunung Ulin ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai penyakit LSD, mulai dari gejala awal, cara penularan, hingga langkah-langkah pencegahan yang efektif. Para peserta tampak antusias mengikuti sesi tanya jawab, menunjukkan keprihatinan mereka terhadap ancaman penyakit ini terhadap usaha peternakan mereka.
"Penyakit LSD ini sangat cepat menular dan berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi peternak. Oleh karena itu, upaya pencegahan sedini mungkin sangat penting," ujar drh Lulu Vilavardi.
Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Distan Banjar berkomitmen untuk terus melakukan upaya pencegahan dan pengendalian LSD.
"Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, para peternak semakin memahami pentingnya pencegahan LSD. Kami juga mengimbau masyarakat untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran penyakit ini," tambahnya.
Sosialisasi yang diselenggarakan oleh Distan akan memberikan manfaat yang besar bagi para peternak sapi di Desa Gunung Ulin dan sekitarnya.
"Semoga kerjasama yang baik antara Distan dan masyarakat peternak dapat terus terjalin, sehingga sektor peternakan di Kabupaten Banjar dapat semakin berkembang dan produktif,’' harapnya.
Para peternak yang hadir dalam sosialisasi menyambut baik upaya pemerintah dalam mengatasi ancaman LSD. Mereka berharap dengan adanya langkah-langkah pencegahan yang tepat, usaha peternakan sapi di Kabupaten Banjar dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian masyarakat.
Turut hadir Kabid keswan Kesmavet drh Lulu Vilavardi, Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner drh Asep Yusup N. S. beserta stafnya, Koordinator BPP beserta PPL Mataraman.
(Brigade Distan Syaripuddin)