Target 1.000 Petani Milenial, Dinas Pertanian Kawal YESS Dengan Pelatihan Start Up
MARTAPURA, InfoPublik - Kabupaten Banjar telah menyelesaikan kegiatan peningkatan kapasitas Pemuda melalui Start Up. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk intervensi Program Yess kepada para milenial disamping kegiatan kita yang lain seperti BMP, Literasi Keuangan, Proposal Bisnis dan Advance Training. Ini adalah kali kedua Kegiatan setelah BMP sukses kita laksanakan dengan target sebanyak 900 petani milenial, Kamis (13/6/2024).
Untuk kegiatan Start Up sendiri target yang diberikan kepada Kabupaten Banjar sebanyak 1.000 petani milenial. Kepala Dinas Pertanian Warsita menyatakan kegiatan Pelatihan Start Up Kloter I (pertama) telah dimulai sejak Senin 10 Juni yang dilaksanakan selama 4 hari.
“Dan hari ini, 6 (enam) kelas pelatihan telah berhasil dilaksanakan dengan tertib dan lancar. Kegiatan ini direncanakan akan berakhir pada awal Bulan Agustus 2024. Program Yess merupakan sebuah program pemberdayaan untuk mendukung regenerasi petani di pedesaan, ” ujar Warsita, Kamis (13/6/2024) pagi.
Warsita menambahkan Dinas pertanian telah melaksanakan pelatihan di 6 Kecamatan berbeda yaitu Beruntung Baru, Aluh-Aluh, Astambul, Gambut, Karang Intan dan Martapura Barat, dengan tema pelatihan beragam sesuai perminatan peserta di masing-masing Kecamatan (BDSP). Pelatihan pada Kloter I ini diikuti oleh 170 orang peserta yang masing-masing kelas berisi 30 orang peserta.
“Pelatihan Start Up bertujuan agar para petani dan wirausahawan atau tenaga kerja di sektor pertanian memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen untuk memulai, mengelola dan mengembangkan usaha mereka, serta menyusun rencana bisnis yang menguntungkan. Kelas pelatihan di masing-masing BDSP menjaring 1.000 orang petani milenial penerima manfaat yang telah terdaftar dalam database Managemen Informasi System (MIS),” jelasnya.
Kepala Bidang Penyuluhan selaku Koordinator Program Yess Kabupaten Banjar Retno Sri Murwani juga menyampaikan harapannya agar petani/ wirausahawan muda memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen untuk memulai, mengelola dan mengembangkan usaha secara mandiri atau berkelompok berbasis kluster komoditas/subsektor pertanian yang sama.
“Memanfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya supaya dapat menyusun dan mengembangkan usaha yang menguntungkan yang dapat diajukan ke lembaga keuangan formal untuk memperoleh fasilitasi pembiayaan, pengembangan usaha tani yang dilakukan secara berkelompok/kluster akan menjadikan model bisnis yang sesuai dengan potensi unggulan di kecamatan ataupun kabupaten bisa lebih maju, berkembang dan berinovasi,” pungkasnya. (Brigade Distan Syaripuddin/Dwi Retnani)