Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana Kabupaten Banjar 2024
MARTAPURA, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar mengadakan Sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Aula Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Martapura, Senin (27/5/2024).
Kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari Pambakal se-Kabupaten Banjar dan berbagai organisasi lainnya. Sosialisasi ini dipimpin oleh Plt. Kalaksa BPBD Kabupaten Banjar Warsita, yang mewakili Bupati Banjar. Tim teknis dari LPPM ULM Banjarbaru serta narasumber praktisi turut berpartisipasi dalam acara ini.
Dalam sosialisasi tersebut, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, H. Abdullah Fahtar menekankan pentingnya dukungan bersama untuk mewujudkan bangsa yang tangguh menghadapi bencana, sesuai dengan visi BNPB: "Ketangguhan Bangsa Menghadapi Bencana".
Abdullah Fahtar juga menegaskan bahwa peningkatan daya antisipasi, pengurangan risiko, adaptasi, dan ketahanan terhadap bencana harus dilakukan melalui identifikasi dan penilaian risiko bencana, pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, serta pemberdayaan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya sistematis untuk menganalisa dan mengurangi faktor-faktor penyebab bencana, seperti mengurangi paparan terhadap bahaya, mengurangi kerentanan manusia dan properti, manajemen yang tepat terhadap pengelolaan lahan dan lingkungan, serta meningkatkan kesiapan terhadap dampak bencana. Pengurangan risiko bencana juga merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan, di mana kegiatan pembangunan harus mengurangi risiko bencana untuk dapat berkelanjutan.,” jelasnya.
Dengan diadakannya sosialisasi ini, masyarakat Kabupaten Banjar diharapkan dapat memiliki kemandirian untuk beradaptasi dan bersiap siaga menghadapi ancaman bencana serta memulihkan diri dari dampak bencana. Pemerintah Kecamatan se-Kabupaten Banjar dan Pemerintah Desa serta para perangkat desa diminta untuk merancang strategi penanggulangan bencana sesuai dengan arahan BPBD melalui kegiatan ini.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, dan lembaga lainnya, untuk meningkatkan sinergitas dalam mitigasi bencana. Strategi yang dirumuskan harus dapat diaplikasikan baik dalam bentuk kebijakan maupun gerakan untuk mengurangi dampak bencana dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada,” pungkasnya.