Kelola Sampah Berbasis Literasi Digital, PT MAS - PT BBP Gelar Half Day Training
Martapura, InfoPublik - Meningkatkan pengelolaan sampah masyarakat dengan bijak yang akuntabel dan profesional, PT Mitra Agro Semesta (MAS) dan PT Banjar Bumi Persada (BBP) menggelar Half Day Training atau training setengah hari, di Bank Sampah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Sabtu (15/12/2023).
Training mengangkat tema "Mengelola Sampah Melalui Literasi Digital dan Sistem Perbankan” diikuti perwakilan masyarakat pengelola sampah sebanyak 25 orang, yang terdiri dari guru sekolah, anggota kelompok wanita tani (KWT), Bumdes dan nasabah bank sampah Serasi.
Bima dari OJK Regional IX Kalsel mengajak masyarakat untuk melek akan literasi digital dengan membuat rekening melalui perbankan seperti Bank Kalsel, terutama bagi pelajar atau siswa yang telah menjadi anggota bank sampah Serasi dengan SIMPEL (Simpanan Pelajar).
"Tabungan ini memiliki benefit diantaranya tidak dikenakan biaya administrasi dan bisa digunakan oleh pelajar hingga 17 tahun, sekaligus menjadi bekal siswa seperti melanjutkan pendidikan sekaligus membangun kesadaran lingkungan. Literasi digital juga didorong ditingkat masyarakat agar lebih melek informasi keuangan dengan pola dan sistem serba digital," terang Bima.
Nur Arnida dari Bank Kalsel Kecamatan Mataraman menambahkan, pihaknya sangat mendukung model banking system dalam pengelolaan bank sampah. Keamanan bertransaksi sekaligus saving pendanaan dengan model sustainability dalam keuangan akan lebih baik. Setor sampah plastik dan menjadi tabungan langsung di perbankan.
Sementara, Direktur Bank Sampah Sekumpul Dewi Heldayati menyarankan Bank Sampah Serasi untuk membuat struktur kepengurusan yang lebih terorganisir.
"Dengan kepengurusan maka akan bisa dikoneksikan dengan Dinas Lingkungan Hidup berdasarkan SK yang berlaku," imbuh Dewi.
Pihak PT MAS dan PT BBP Nor Qomariyah menjelaskan bahwa kegiatan training ini dimaksudkan untuk pengembangan capacity building dan information sharing dalam membangun tata kelola bank sampah secara sistematis.
Diterangkan Nor, pendekatan praktek dan kolaboratif dipilih sebagai pola pendekatan yang mendorong ke arah sustainable dalam financing dan juga environmental aspect.
"Sehingga sampah bisa dikelola secara berkelanjutan sebagai bentuk tanggungjawab atas planet kita, termasuk atas konsumsi dan produksi kita guna mencapai SDGs 12 serta Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) pada aspek 6 yakni Lingkungan," pungkasnya.
Untuk diketahui, PT MAS dan PT BBP sendiri dalam hal ini telah menginisiasi pendirian bank sampah SERASI atau ’Sustainable Re-Use Plastic Waste Synergy and Integration’ dengan tujuan agar sampah plastik dan food waste yang ada di sekitar masyarakat dapat terkelola, dapat digunakan kembali (re-use), dengan cara bersinergi dan berintegrasi. Sementara ini nasabah bank sampah Serasi berjumlah 83 anggota. (Media Center Banjar/Zidane/Man)