Distan Banjar Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Martapura, InfoPublik - Dinas Pertanian Kabupaten Banjar menggelar peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Aula Distan Desa Tungkaran, Jum'at (6/10/2023).
Peringatan Maulid tersebut menghadirkan penceramah Tuan Guru Muhammad Idrus bersama rombongan Maulid Hidayatussalihin asal Kaliukan Astambul Martapura.
Turut hadir dalam acara Maulid tersebut, Plt Kepala Dinas Pertanian Banjar Nurul Chatimah beserta para pejabat eselon dan seluruh karyawan karyawati lingkup Distan.
Nurul Chatimah mengatakan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat menjadi momen untuk meningkatkan rasa kasih sayang sesama kita khususnya keluarga besar Dinas Pertanian Kabupaten Banjar. Mempererat tali silaturahmi dan juga dapat menjadi bagi kita menjadi introspeksi diri, meneladani semua perilaku atau hal-hal yang baik dari Nabi Besar Muhammad SAW.
"Semoga kita dapat keberkahan dari apa yang kita laksanakan pada hari ini. Dalam momen peringatan Maulid harus dijadikan momentum untuk mengambil hikmah dari keteladanan Nabi Muhammad SAW," ucap Nurul.
Kegiatan dimulai dengan pembacaan Maulid Al Habsyi yang dilantunkan oleh rombongan Maulid Hidatusshalihin pimpinan Ustadz Muhammad Syafi'i dilanjutkan membaca Ayat Suci Alqur'an yang dibawakan Ustadz Ramli.
Acara maulid diselenggarakan dengan khidmat dan diperkaya ceramah seputar Maulid Nabi Besar Muhammad SAW yang disampaikan oleh Guru Muhammad Idrus.
Melalui peringatan Maulid ini, dalam tausyiahnya Guru Muhammad Idrus menceritakan tentang Rabiah bin Ka’ab Al-Aslami adalah salah seorang pelayan Nabi Muhammad. Tugasnya adalah mempersiapkan keperluan wudhu dan hajat Nabi Muhammad. Dia melayani Nabi Muhammad sepanjang hari. Meski demikian, dia selalu siap siaga jika tiba-tiba Nabi Muhammad memanggilnya pada malam hari untuk melakukan ini dan itu.
"Melihat dedikasi Rabiah bin Ka’ab al-Aslami yang begitu tinggi, Nabi Muhammad mencoba untuk membalas budi. Beliau meminta Rabiah untuk mengutarakan permintaannya. Dan Nabi Muhammad akan mengabulkannya," terangnya.
Meski demikian, dia tidak meminta harta benda, kekayaan, atau hal-hal yang bersifat duniawi ketika Nabi Muhammad memintanya untuk mengajukan suatu permintaan. Dia hanya ingin bisa terus bersama Nabi Muhammad, baik di dunia ini maupun di akhirat kelak.
Guru Muhammad Idrus berharap jemaah yang hadir mampu mengambil pelajaran dari dedikasi Rabiah. Guru Muhammad Idrus kemudian memimpin tahlil dan menutup kegiatan dengan doa. (IP Kab. Banjar/Brigade Distan Syaripuddin)