Tingkatkan Partisipasi Pemilih, Bakesbangpol Sosialisasikan Pendidikan Politik ke Sekolah
Martapura, InfoPublik - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banjar kembali gelar sosialisasi terkait Pemilu 2024 kepada calon pemilih pemula tingkat SLTA. Sosialisasi kali ini diadakan di Aula SMKN 1 Sei Tabuk Desa Abumbun Jaya, Kecamatan Sei Tabuk, Senin (24/7/2023).
Sebagai narasumber turut hadir dalam sosialisasi, Asisten Bidang Administrasi Umum Rahmad Dhani, terkait Etika dan Budaya, Kepala Sekolah SMKN 1 Ahmad Yanis dan peserta siswa-siswi SMKN 1 Kelas XII yang mewakili.
Kepala Sekolah SMKN 1 Sungai Tabuk Ahmad Yanis menyampaikan apresiasi atas kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan di Sekolahnya, ia menyatakan selaku pemilih pemula, siswa-siswi telah memiliki hak untuk memilih wakil-wakil rakyat baik di tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi maupun nasional.
“Bapa harapkan siswa-siswi yang terpilih mengikuti kegiatan ini untuk menyampaikan materi kepada teman-teman yang masih belum memahami," ujar Ahmad Yanis.
Sekretaris Badan Kesbangpol Wasis Nugraha mewakili Kepala Badan mengatakan, sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Sekaligus memberikan pemahaman terkait demokrasi sejak dini melalui Pendidikan Politik, dengan sasaran pemilih pemula usia 17 tahun dan akan menjelang usia 17 tahun.
“Hal itu itu juga berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 36 Tahun 2010 tentang Pedoman Fasilitasi Penyelenggaran Pendidikan Politik, Pasal 7. Maka Bakesbangpol mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Pendidikan Politik bagi Pemilih Pemula kepada para pelajar,” terangnya.
Wasis Nugraha juga menyampaikan apresiasi Bakesbangpol yang terus mendukung terlaksananya Pemilu yang baik. Sebab, tujuan diadakannya kegiatan ini untuk meningkatkan partisipasi calon pemilih pemula.
Wasis juga mengajak agar pada pelaksanaan nanti tidak golput dan dapat memberikan hak suaranya dengan pilihan yang benar dan tepat.
“pemilih pemula adalah bagian dari segmen yang terus diberikan sosialisasi. Pihaknya terus berupaya agar mereka tidak apatis terhadap Pemilu dan mau datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024 nanti," jelasnya.
Ditambahkan Asisten Administrasi Umum Rahmad Dhani, kebudayaan politik Indonesia pada dasarnya bersumber pada pola sikap dan tingkah laku politik yang majemuk dan demokrasi dianggap merupakan sistem yang cocok di indonesia karena kemajemukan masyarakat di Indonesia. Demokratisasi dan budaya politik hanya bisa diciptakan melalui proses sosialisasi politik.
"Dimana proses ini mewariskan berbagai nilai politik dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui keluarga, teman, sekolah dan media massa. Nilai – nilai seperti budaya jujur, bertanggung jawab, menghargai perbedaan yang merupakan cerminan kedewasaan dalam berpolitik harus terus dibangun terus menerus dan berkelanjutan," pungkasnya. (Brigade/Bakesbangpol/Yati)