Dinsos P3AP2KB Gelar Pelayanan KB MKJP di Tiga Kecamatan
Martapura, InfoPublik – Dalam rangka pelayanan KB di awal
tahun 2023, Kabupaten Banjar menyelenggarakan Kick Off Pelayanan KB Metode
kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP), Selasa (17/1/2023).
Pelayanan tersebut dilaksanakan berturut-turut hingga 19
Januari 2023. Dimulai dengan kecamatan Aluh-Aluh untuk pelayanan MKJP IUD dan
Implan.
Hal ini disambut baik Camat Aluh-Aluh Aditya Yudi Dharma,
dalam sambutannya beliau mengapresiasi peran serta masyarakat untuk
mensukseskan program BKKBN menuju keluarga sejahtera khususnya koordinator PKB
Kecamatan Aluh-Aluh H. Misbahul Munir beserta para kader,
“Tak lupa juga ucapan terima kasih kepada Kepala Perwakilan
BKKBN Provinsi Kalsel beserta jajarannya serta Kabid KB beserta tim dari Dinas
Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kab. Banjar yang hadir memberikan pelayanan
pada kesempatan tersebut,” ujar dia.
Dujelaskannya, melihat antusias masyarakat yang hadir,
berarti program BKKBN sudah berhasil di implementasikan, untuk menghindari 4T,
yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, dan terlalu banyak untuk ibu
melahirkan, mudah-mudahan di tahun 2023 kegiatan seperti ini bisa terus
berkesinambungan dan para peserta pelayanan yang sudah dipasangkan alat
kontrasepsi tolong sebar luaskan manfaatnya agar bisa menarik minat masyarakat
lain untuk ikut berperan serta juga kedepannya.
Sementara Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel H. Ramlan,
dalam arahannya mengenalkan produk baru alat kontrasepsi yaitu implan 1 batang
untuk jangka waktu 3 tahun yang dulunya untuk jangka waktu 3 tahun harus
memakai 2 batang, kemudian Pil KB menyusui progestin, yang mana pil tersebut
tidak berpengaruh untuk ASI dan, juga suntik cukup 1 cc utk 3 bln.
"Dengan mengikuti pelayanan KB diharapkan sebagai salah
satu upaya percepatan penurunan stunting di wilayah kita, dengan begitu
kelahiran anak bisa direncanakan dan diatur secara ideal melihat kematangan
usia ibu, jumlah anak, lingkungan dan berbagai aspek yang mempengaruhi,
sehingga tidak asal lahir saja dan bisa terindikasi stunting,” ungkap Ramelan.
Alfisah, selaku Kabid KB yang dalam kesempatan tersebut juga
turut membantu pemasangan Alat kontrasepsi menambahkan saat ini tim pelayanan
kami melalui MUYAN (Mobil Unit Pelayanan KB) dengan metode jemput bola masih
efektif dilakukan di Kecamatan, di dua tempat yang disediakan yakni di aula
Kecamatan dan di MUYAN masyarakat lebih memilih dilayani di MUYAN.
“Kami bersama PKB Kecamatan dan Puskesmas akan terus
berupaya untuk meningkatkan jumlah akseptor di Kabupaten Banjar dan hal ini tak
dapat terlaksana tanpa kerja sama yang baik serta kesadaran masyarakat sendiri
untuk bisa ikut berperan mensukseskan program BKKBN mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera, sehat cerdas ceria,” pungkas
dia.
Hingga akhir kegiatan pelayanan, sebanyak 43 akseptor telah
dilayani untuk pemasangan alat kontrasepsi IUD sebanyak 5 orang dan Implan
sebanyak 38 orang. (IP Kab. Banjar/agus/rahman/brigade dinsosp3ap2kb)