Dinsos P3AP2KB Banjar Gelar Workshop Pemutakhiran PK 2022
Martapura, InfoPublik – Dalam rangka mensukseskan Pemutakhiran
Pendataan Keluarga Tahun 2022 (PPK22) Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas
Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB), gelar workshop PPK22 Kabupaten Banjar,
Kamis (6/10/2022).
PPK22 merupakan kegiatan untuk memutakhirkan data keluarga
Indonesia dengan cara melengkapi, memperbaiki, memperbaharui, mencatat mutasi
dan mendata keluarga baru yang belum ada dalam Basis Data Keluarga Indonesia
(BDKI) melalui kunjungan rumah ke rumah dengan cara mewawancarai kepala
keluarga dan dilakukan secara serentak pada waktu yang telah ditentukan.
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Banjar yang diwakilkan
oleh Sekretaris H Sukasto didampingi Kasi Analisis Data dan Parameter
Kependudukan Aisyah.
Sukasto mengatakan Pemutakhiran Pendataan Keluarga Tahun
2022 berlangsung sejak 1 September 2022 hingga 31 Oktober 2022, melibatkan 592
tenaga lapangan mulai manager pengelola tingkat kecamatan sebanyak 11 orang,
manager data 11 orang dan suvervisor tingkat desa sebanyak 99 orang dan kader
pendata 471 orang.
“Langkah yang perlu kita lakukan adalah memberikan pemahaman
yang kuat kepada individu, keluarga dan masyarakat untuk memberikan data dan
informasi yang sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi yang ada, bersama-sama
berkomitmen untuk menjaga kesinambungan dan keberhasilan program dari
pemerintah pusat melalui implementasi program daerah yang sejalan dengan
program dari pemerintah pusat,” ungkap dia.
Aisyah menambahkan, hasil pemutakhiran PK-22 ini akan
digunakan oleh Kemenko PMK sebagai data P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan
Kemiskinan Ekstrem). Data ini juga sebagai dukungan kebijakan intervensi
kementerian PUPR untuk penghapusan kemiskinan ekstrem dan juga percepatan
penurunan stunting.
Dalam Rapat Terbatas Strategi Percepatan Pengentasan
Kemiskinan pada 4 Maret 2021, Presiden RI Joko Widodo menargetkan Indonesia
terbebas dari kemiskinan ekstrem pada 2024 dan tingkat prevalensi stunting turun
menjadi 14 persen pada 2024. (IP Kab. Banjar/rahman/brigade dinsos p3ap2kb)