Camat Paramasan Kunjungi Lokasi Jembatan Ambruk
Paramasan, InfoPublik - Camat Paramasan Usman bersama Timnya lakukan kunjungan ke lokasi runtuhnya jembatan Desa Angkipih, Rabu (29/6/2022).
Usman menjelaskan tinggi jembatan yang runtuh tersebut sekitar 10 meter dengan panjangnya sekitar 30 meter.
"Runtuhnya jembatan tersebut diakibatkan oleh curah hujan yang sangat besar sehingga mengakibatkan arus air sangat deras sekali dan menggerus tanah yang ada di bawah jembatan tersebut ditambah lagi dengan kondisi jembatan yang memang sebelumnya sudah rusak dan lapuk karena jembatan tersebut bahannya hanya dari kayu biasa dan bukan dari kayu Ulin,"jelas dia.
Ditambahkan Usman, kami akan segera melaporkan hasil kunjungan kepada dinas terkait, Bupati Banjar dan sekretaris Daerah.
"Mudahan jalan dan jembatan yang dari dusun Munggu lahung ke dusun bintangai perbatasan antara desa Angkipih dengan Desa Paramasan Bawah km 24 yang juga merupakan jalan poros dari desa Paramasan Bawah ke Desa Angkipih dan Desa Remo ini akan segera ditindaklanjuti,"kata dia.
Selanjutnya Usman mengatakan sebenarnya ada 6 jembatan untuk Paramasan Bawah, yang putus 3 buah, rusak ringan satu buah di RT 6 dan 2 buah di RT. 9. Jembatan yang rurak parah di Desa Angkipih ada 4 buah dikarenakan usia jembatan yang sudah lama.
Sementara itu, warga setempat Muksin mengatakan jumlah jembatan dari Desa Paramasan Bawah ke dusun Bintangai km 24 sebanyak 14 buah dan semuanya dalam kondisi yang rusak parah, sejak kejadian runtuhnya jembatan.
Sebelumnya Dinas Pekerjaan Umum dan Pertanahan Kabupaten Banjar bergerak cepat dalam penanganan jembatan ambruk yang menghubungkan Desa Angkipih dan Desa Remo di Kecamatan Peramasan.
Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Pertanahan Riza Dauly mengatakan saat ini TIM UPJ dari Bidang Bina Marga melakukan penilaian dan menyusun rencana perbaikan jembatan tersebut.
Berdasarkan laporan dari pihak kecamatan terkait putusnya jembatan di Kecamatan Paramasan, maka dapat diinformasikan bahwa jembatan yang dimaksud merupakan aset pemerintah Kabupaten Banjar.
Menurut Plt Kepala Pelaksana Tugas BPBD Kabupaten Banjar H Sufriyanto mengatakan, saat ini pihaknya masih mengumpulkan data terkait kejadian tersebut apakah dikarenakan faktor cuaca atau faktor lainnya.
“Diakui memang ini termasuk bencana, diperlukan koordinasi khusus baik dengan pihak kecamatan setempat dan dinas terkait dalam hal ini PUPRP karena harus segera dibuatkan jembatan alternatif, agar nantinya tempat yang terisolir dapat dijangkau kembali,”ungkap Sufriyanto.
Dirinya menambahkan, faktor usia jembatan juga bisa menjadi salah faktor penyebab, dikarenakan usia jembatan tersebut terbilang cukup tua dan diperlukan renovasi secepatnya.
Terkait penanganan BPBD saat ini terus melakukan pendataan dan pihaknya siap bekerjasama dengan semua pihak perihal penanganan ambruknya jembatan tersebut termasuk penangan korban akibat kejadian ini. (IP Kab. Banjar/Brigade Paramasan/Disransyah).