BPBD Banjar Perkuat Kesiapsiagaan Relawan Melalui Latihan Water Rescue Angkatan Kedua

MARTAPURA, InfoPublik – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar kembali menggelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana melalui Latihan Bersama Relawan Penanggulangan Bencana Angkatan Kedua Tahun 2025, dengan fokus pada materi penyelamatan di air (Water Rescue) di Irigasi Riam Kanan Desa Indrasari, Kamis (30/10/2025).

Pelatihan ini merupakan lanjutan dari pembekalan teori sehari sebelumnya di Aula Pusdalops BPBD Kabupaten Banjar. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan relawan dalam menghadapi situasi darurat, khususnya di wilayah perairan yang rawan banjir dan tenggelam.

Materi yang diberikan meliputi pedoman keselamatan di perairan, pengenalan keadaan darurat, metode pertolongan korban tenggelam, penggunaan perahu karet, hingga Bantuan Hidup Dasar (BHD) dan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Peserta juga mempraktikkan metode Reach, Throw, Row, Go & Tow, yakni teknik penyelamatan bertahap agar aman bagi penolong dan korban.

Instruktur dari Basarnas Banjarmasin, Achmad Rusyandi, menegaskan pentingnya keterampilan dan ketenangan dalam setiap aksi penyelamatan. 

“Penyelamatan di air membutuhkan kesiapan fisik, teknik, dan mental. Tanpa pemahaman prosedur, penolong bisa menjadi korban berikutnya,” ujarnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Banjar, H. Abdullah Fahtar menyebutkan bahwa latihan angkatan kedua ini menjadi bagian dari penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kebencanaan. 

“Relawan yang terlatih akan menjadi kekuatan utama dalam penanganan darurat di lapangan, terutama saat banjir dan musibah di perairan,” ucapnya.

Kegiatan berlangsung penuh semangat. Para peserta dengan antusias mengikuti setiap sesi simulasi, mulai dari evakuasi korban, teknik mendayung perahu karet, hingga penerapan RJP di lapangan. Kekompakan dan koordinasi menjadi kunci utama dalam latihan tersebut.

Sementara itu, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto, S.Hut, mengapresiasi dedikasi peserta dan instruktur. 

“Latihan seperti ini bukan hanya membangun kemampuan teknis, tetapi juga semangat kemanusiaan. Relawan kita harus tangguh, sigap, dan berjiwa penyelamat,” tegasnya.

Pelatihan ditutup dengan semangat bersama para peserta yang menyerukan yel-yel khas kebencanaan, “Salam Tangguh, Salam Kemanusiaan!”, sebagai simbol kesiapan mereka menghadapi setiap tantangan di lapangan. (Norhasanah_BPBD Kab.Banjar)


Komentar