Ekspose Akhir Kajian Data Informasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Irigasi Riam Kanan di Kabupaten Banjar 2025

BANJAR, InfoPublik – Camat Karang Intan H Pusaro Riyanto menghadiri kegiatan Ekspose Akhir Kajian Data Informasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Irigasi Riam Kanan di Kabupaten Banjar Tahun 2025 yang dilaksanakan di Aula Bauntung Baiman Lantai III Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Selasa (28/10/2025).

Acara ini menjadi ajang penting dalam memperkuat sinergi antarperangkat Daerah dan lembaga pendidikan tinggi dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan.

Kegiatan tersebut merupakan hasil kerja sama antara Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan, yang berfokus pada kajian ketersediaan dan kebutuhan air irigasi di wilayah Riam Kanan sebagai sumber utama bagi kegiatan pertanian dan perikanan di Kabupaten Banjar.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang Perikanan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Banjar Bandi menyampaikan bahwa kajian ini menjadi dasar penting bagi perencanaan dan pengelolaan air irigasi di masa depan.

“Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk memastikan pengelolaan air irigasi yang lebih efisien dan berkeadilan bagi masyarakat, khususnya petani dan pembudidaya ikan di daerah hulu dan hilir Riam Kanan,” ujar Bandi.

Sementara itu, perwakilan dari FPIK ULM menjelaskan bahwa hasil kajian ini memuat data komprehensif mengenai potensi, kebutuhan, serta tantangan pengelolaan air di kawasan Riam Kanan.

“Kami berharap hasil kajian ini dapat menjadi rujukan ilmiah bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang berkelanjutan serta adaptif terhadap perubahan iklim dan dinamika lingkungan,” ungkapnya.

Camat Karang Intan H Pusaro Riyanto menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini.

“Kecamatan Karang Intan merupakan salah satu wilayah yang sangat bergantung pada sistem irigasi Riam Kanan. Dengan adanya kajian ini, kami berharap distribusi air irigasi dapat lebih terencana, sehingga mendukung peningkatan produksi pertanian serta kesejahteraan masyarakat,” tutur Pusaro Riyanto.

Ia juga menambahkan bahwa keterlibatan berbagai pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketahanan pangan Daerah.

Adapun peserta dalam pandangannya bahwa hasil ekspose ini akan membantu kecamatan di wilayah hilir untuk lebih memahami pola distribusi air dan merencanakan jadwal tanam yang lebih efisien.

“Kajian ini penting agar tidak terjadi ketimpangan antara wilayah hulu dan hilir dalam pemanfaatan air irigasi,” katanya.

Melalui kegiatan ekspose akhir ini, pemerintah Kabupaten Banjar bersama pihak akademisi berkomitmen untuk menindaklanjuti rekomendasi kajian dengan langkah nyata di lapangan, termasuk optimalisasi jaringan irigasi, peningkatan kapasitas petani, serta penguatan kelembagaan pengelola air di tingkat Desa. (IP Kab Banjar Brigade Karang Intan/Hernadi)


Komentar