Pemkab Banjar Gelar FGD Perhitungan Mandiri Indeks Ketahanan Daerah 2025

BANJARBARU, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar Rapat Koordinasi/Focus Group Discussion (FGD) Perhitungan Mandiri Indeks Ketahanan Daerah (IKD) Kabupaten Banjar Tahun 2025, bertempat di Ballroom Hotel Roditha Banjarbaru, Senin (20/10/2025).

Kegiatan yang dihadiri sekitar 54 peserta ini dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, H. Ikhwansyah dan turut dihadiri perwakilan BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Kodim 1006/Banjar, Polres Banjar, Basarnas, Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, PTAM Intan Banjar, para camat se-Kabupaten Banjar, serta sejumlah perwakilan SKPD dan instansi vertikal terkait.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Yayan Daryanto, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan FGD ini merupakan lanjutan dari proses perhitungan mandiri IKD Tahun 2025 yang bertujuan untuk menyamakan persepsi, meningkatkan koordinasi, serta memfasilitasi diskusi lintas sektor dalam rangka validasi dan finalisasi data IKD.

“Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat memperoleh gambaran yang akurat mengenai kondisi ketahanan daerah di Kabupaten Banjar, sekaligus mengidentifikasi tantangan dan potensi yang ada untuk mendukung penyusunan kebijakan pembangunan daerah yang tangguh dan berkelanjutan,” ujar Yayan.

Setelah pembukaan acara, seluruh peserta melaksanakan foto bersama sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendukung peningkatan ketahanan daerah Kabupaten Banjar.

Sementara itu, Pj. Sekda Banjar, H. Ikhwansyah menegaskan bahwa IKD bukan hanya alat ukur, tetapi juga cerminan dari keseriusan pemerintah daerah dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana.

“Perhitungan IKD yang terdiri dari 71 indikator ini menjadi dasar penting dalam penyusunan program dan anggaran pembangunan daerah tahun 2026 mendatang. Peningkatan nilai IKD akan secara langsung menurunkan nilai Indeks Risiko Bencana (IRB), yang juga menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Bupati Banjar,” ungkap Ikhwansyah.

Ikhwansyah juga menekankan pentingnya kualitas dan akurasi data yang disampaikan oleh seluruh perangkat daerah. “Kualitas data menjadi faktor penentu dalam proses ini. Saya meminta seluruh OPD untuk memberikan data yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan, karena setiap indikator akan berdampak pada penilaian kinerja daerah,” tambahnya.

Dalam sesi diskusi, peserta menyoroti pentingnya alokasi anggaran berbasis analisis kebutuhan IKD agar setiap program pembangunan benar-benar memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan ketahanan daerah. Selain itu, disepakati bahwa pengumpulan data dari masing-masing SKPD paling lambat dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2025 untuk kemudian diolah sebagai bahan penyusunan laporan akhir IKD Tahun 2025.

Sebagai penutup kegiatan, dilakukan penandatanganan berita acara hasil FGD Perhitungan Mandiri Indeks Ketahanan Daerah Tahun 2025 oleh perwakilan peserta sebagai bentuk kesepakatan dan komitmen bersama dalam mendukung peningkatan IKD Kabupaten Banjar.

Melalui kegiatan ini, BPBD Kabupaten Banjar berharap dapat memperkuat sinergi antarinstansi serta meningkatkan kapasitas ketahanan daerah terhadap potensi bencana. Dukungan dan kolaborasi lintas sektor diharapkan terus ditingkatkan agar Kabupaten Banjar semakin tangguh, siap, dan sigap dalam menghadapi berbagai ancaman bencana di masa mendatang.
(Norhasanah_BPBD Kabupaten Banjar)


Komentar