BPP Karang Intan dampingi PPK ORMAWA ULM Kembangkan Jamur Tiram

Tim PPK Ormawa IAAS Local Committee Universitas Lambung Mangkurat (LC ULM) didampingi Penyuluh BPP Karang Intan bersama masyarakat Desa Mandiangin Timur, Kecamatan Karang Intan, melaksanakan pelatihan pembuatan media tanam jamur tiram (baglog), Jumat–Minggu dari tanggal 29–31 Agustus 2025.

Kegiatan yang dipusatkan di halaman rumah Sekretaris Desa ini diikuti puluhan warga dengan penuh antusias.

Selama tiga hari, peserta tidak hanya menerima penjelasan, tetapi juga langsung mempraktikkan pembuatan baglog hingga tahap inokulasi bibit jamur.

Rusma Darmila selaku PPL Desa Mandiangin Timur didampingi PPL Viasari Ramayati, ikut terjun mendampingi masyarakat untuk langsung mencoba membuat baglog bersama warga. Prosesnya cukup menantang, tapi menyenangkan, dan antusiasme warga sangat luar biasa. Ini menunjukkan kesiapan mereka untuk mengembangkan budidaya jamur tiram,” ujar Mila.

Salah satu anggota tim mahasiswa IAAS LC ULM menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal membangun kemandirian ekonomi. “Dengan bisa membuat baglog sendiri, warga tidak perlu bergantung pada pasokan dari luar. Biaya produksi lebih efisien dan keuntungan dapat lebih maksimal,” jelasnya.

Kepala Desa Mandiangin Timur, Ahmad Syairi, menyampaikan apresiasinya. “Kami bersyukur mahasiswa hadir dan membawa ilmu yang bermanfaat bagi warga. Budidaya jamur tiram ini berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan, dan semoga program ini  berkelanjutan,” ujarnya.

Eny Dwi Pujawati selaku dosen pembimbing menyampaikan bahwa Pelatihan pembuatan baglog ini hanyalah permulaan. Ke depan, tim PPK Ormawa IAAS LC ULM akan mendampingi warga dalam setiap tahapan budidaya jamur, mulai dari inokulasi bibit, perawatan kumbung, hingga teknik panen yang benar.

Melalui program ini, mahasiswa tidak hanya mengaplikasikan ilmu dari bangku kuliah, tetapi juga berperan aktif memajukan ekonomi masyarakat pedesaan. Di sisi lain, warga desa memperoleh keterampilan praktis yang bermanfaat untuk masa depan. Kolaborasi antara akademisi, penyuluh, dan masyarakat ini menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi motor penggerak pembangunan di tingkat desa.
(PPK ORMAWA)


Komentar