Kajian Produk Unggulan Daerah, Bappedalitbang Gandeng UNISKA

MARTAPURA, InfoPublik – Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) menekankan pentingnya kajian mendalam terkait Produk Unggulan Daerah (PUD).


Kajian ini diperlukan agar potensi lokal dapat dikelola secara optimal, berdaya saing, serta mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.


Hal tersebut disampaikan Kepala Bappedalitbang yang diwakili Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi (PPI) Nuri Ansyari saat membuka kegiatan Ekspose Pendahuluan Kajian Produk Unggulan Daerah Kabupaten Banjar. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Kabupaten Banjar dengan Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al Banjari, pada Rabu (20/8/2025) siang, di Aula Bauntung Bappedalitbang Banjar.


“Produk unggulan daerah tidak hanya menjadi identitas dan ciri khas Kabupaten Banjar, tetapi juga memiliki nilai strategis dalam membuka peluang investasi, memperluas pasar, dan meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha lokal. Melalui kajian yang komprehensif, pemerintah dapat mengidentifikasi sektor-sektor potensial, memperkuat kualitas produksi, serta merumuskan strategi pemasaran yang tepat sasaran,” ujar Nuri.



Kajian yang dipimpin oleh Hj Mardiana bersama tim peneliti UNISKA menyoroti berbagai potensi Banjar yang meliputi sektor pertanian, perikanan, perdagangan, pariwisata, hingga industri pengolahan. Potensi ini dinilai besar namun belum sepenuhnya terintegrasi, baik dalam aspek promosi, hilirisasi, maupun tata kelola ekonomi kreatif.


Salah satu tim peneliti Rico memaparkan bahwa melalui penelitian ini, tim akan menyusun strategi terpadu mulai dari pemetaan potensi, peningkatan produksi, inovasi kemasan, standardisasi mutu, distribusi, digital marketing, hingga promosi berkelanjutan. Semua itu diarahkan agar produk Banjar mampu bersaing di tingkat nasional bahkan internasional.


Dijelaskannya  bahwa metode penelitian dilaksanakan melalui studi literatur, survei lapangan, wawancara dan FGD (Focus Group Discussion) bersama para pelaku usaha, serta analisis data dengan pendekatan SWOT, AHP (Analytical Hierarchy Process), dan Value Chain.


“Dengan pendekatan ini, kami berharap hasil kajian lebih akurat dan dapat dijadikan dasar penyusunan roadmap pembangunan ekonomi lokal berbasis produk unggulan,” jelasnya.



Dalam sesi diskusi, para peserta yang berasal dari berbagai SKPD seperti Sekretariat Daerah, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata, serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, turut memberikan masukan.


Selain itu, perwakilan dari KADIN, HIPMI Kabupaten Banjar, serta BPR Martapura juga hadir aktif menyampaikan arahan terkait peluang investasi, tantangan pemasaran, hingga dukungan bagi UMKM agar lebih berdaya saing.


Dengan adanya kajian ini, Bappedalitbang berharap dapat tersusun peta jalan (roadmap) pengembangan produk unggulan daerah yang lebih terarah dan berbasis riset. Roadmap tersebut nantinya akan menjadi acuan bagi setiap perangkat daerah dalam menyusun program, sekaligus menjadi strategi promosi investasi yang lebih efektif.


“Pada akhirnya, keberhasilan kajian ini diharapkan mampu memperkuat identitas ekonomi Banjar, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta mewujudkan pembangunan daerah yang maju, mandiri, dan berdaya saing,” pungkas Nuri.(Ione/Brigade Bappedalitbang)


Komentar