
Penyuluhan Psikologi, RSUD Raza Ajak Santri Ponpes Salafiyah Darussalam "Stop Perkawinan Anak"
MARTAPURA, InfoPublik - RSUD Ratu Zalecha Martapura melalui Bagian Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) kembali menggelar penyuluhan kesehatan, kali ini mengangkat tema "Stop Perkawinan Anak" bertempat di Pondok Pesantren Salafiyah Darussalam, Jalan Perwira, Martapura, Kamis (24/7/2025).
Penyuluhan menghadirkan Henny Pujianti, M. Psi, Psikolog, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, ia mengajak para santri untuk memahami pentingnya hak anak dalam bermimpi, menyuarakan pendapat, dan merancang masa depan tanpa tekanan.
“Anak punya hak untuk bermimpi, hak untuk bicara, dan hak untuk menggapai cita-citanya. Anak-anak yang sejak dini didukung untuk bermimpi dan berbicara akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, tangguh, dan tidak mudah dimanipulasi,” ujar Henny dengan penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa banyak remaja kerap merasa takut gagal, takut ditolak, tidak yakin pada diri sendiri, atau bahkan memiliki trauma masa lalu. Namun hal itu bisa diatasi dengan latihan keberanian secara bertahap dan dukungan lingkungan sekitar.
"Tips Berani Bermimpi dan Bicara: Tuliskan mimpi dalam buku atau jurnal, Bagi mimpi menjadi langkah-langkah kecil yang bisa dicapai, Latihan bicara di depan kaca, ungkapkan pendapat sederhana seperti “saya setuju” atau “saya tidak nyaman” Cari orang dewasa yang bisa dipercaya dan selalu berbicara dengan adab," tuturnya.
Selain topik psikologi, Rere Dwi Retmasushanty Arsini, selaku Kepala PKRS RSUD Ratu Zalecha, juga turut memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kebersihan diri melalui praktik cuci tangan 6 langkah.
“Cuci tangan adalah kebiasaan kecil yang berdampak besar. Ini adalah salah satu langkah paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit,” jelas Rere.
Ia juga menjelaskan lima waktu penting mencuci tangan menurut WHO, Sebelum makan, Setelah buang air besar, Sebelum menyentuh makanan, Sebelum menyusui, Setelah beraktivitas.
Cuci tangan dapat dilakukan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer. Rere pun mempraktikkan langkah-langkah mencuci tangan yang benar, mulai dari menggosok telapak tangan, sela-sela jari, hingga ujung jari dan ibu jari secara menyeluruh. (Brigade Humas Raza)