
Bappedalitbang Banjar Dorong Validitas Data Geospasial lewat Geoportal dan Simojang
MARTAPURA, InfoPublik - Dalam upaya mewujudkan penyediaan data Informasi Geospasial (IG) yang akurat, valid, dan mutakhir, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar menggelar Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Simpul Jaringan Informasi Geospasial Kabupaten Banjar, Kamis (26/6/2025) di Aula Bauntung Bappedalitbang Banjar.
Acara ini menjadi tonggak penting dalam mendukung kebijakan nasional Satu Data Indonesia, di mana IG menjadi elemen krusial dalam perencanaan dan pembangunan daerah berbasis spasial.
melalui Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan (IK)
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan (IK) Herlina, menekankan pentingnya rapat ini sebagai wadah untuk memperkenalkan konsep geospasial yang masih relatif baru di lingkungan Bappedalitbang.
“Oleh karena itu hari ini kita mengagendakan pengenalan jaringan Informasi Geospasial, serta penyampaian terkait progres Geoportal Kabupaten Banjar dan indeks penilaian SIMOJANG, yaitu Sistem Informasi Monitoring Kinerja Simpul Jaringan Informasi Geospasial Nasional,” ujar Herlina.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa data geospasial yang dikembangkan sebagian besar bersumber dari data sektoral yang telah diinput oleh SKPD melalui platform Satu Data Kabupaten Banjar.
Dalam sesi pemaparan, Rezza Ryanda selaku operator Geospasial Bappedalitbang menjelaskan kerangka hukum dan kelembagaan Simpul Jaringan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 serta Peraturan Badan Informasi Geospasial Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2024.
“Simpul Jaringan bertugas menyelenggarakan informasi geospasial berdasarkan tugas dan kewenangan instansi. Di daerah, penunjukan instansi sebagai pengelola Simpul Jaringan diatur melalui Peraturan Bupati dan Keputusan Sekretaris Daerah,” terang Rezza.
Ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Banjar telah memiliki Geoportal di https://geoportal.banjarkab.go.id, yang menjadi platform utama pengelolaan dan distribusi data geospasial daerah.
Rapat juga menyoroti Sistem Informasi Monitoring Kinerja Simpul Jaringan (SIMOJANG) yang menjadi alat ukur kinerja pengelolaan IG di tingkat daerah. Melalui SIMOJANG, data dari masing-masing simpul dapat disampaikan sepanjang tahun secara mandiri dan tersistem.
“Data yang masuk ke SIMOJANG tersusun dalam satu basisdata terstruktur, sehingga BIG (Badan Informasi Geospasial) dapat mengidentifikasi permasalahan di setiap simpul secara spesifik,” jelas Rezza.
Rapat diwarnai dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang aktif, di mana para peserta menyampaikan berbagai tantangan dan harapan terkait integrasi data spasial sektoral.
Salah satu peserta dari Dinas PU menyatakan, “Kami sangat mendukung upaya ini, namun perlu penguatan kapasitas SDM dan kolaborasi lebih erat antar SKPD agar data yang dihasilkan benar-benar berkualitas," katanya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai SKPD terkait serta Kabid Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi (PPE) Bappedalitbang, Mujahid, yang turut memberikan arahan mengenai pentingnya keselarasan data sektoral dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Diharapkan melalui koordinasi ini, Simpul Jaringan IG Kabupaten Banjar mampu menjadi fondasi kuat bagi integrasi data sektoral dan spasial, sekaligus mempercepat terwujudnya visi Satu Data Indonesia di level daerah.(Ione/Brigade Bappedalitbang)