Diskusi Panel Musrenbang RPJMD Kabupaten Banjar Soroti Strategis Arah Pembangunan Daerah

BANJARBARU, InfoPublik  - Dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Banjar 2025–2029, Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Bappedalitbang menggelar diskusi panel yang berlangsung di Hotel Roditha Banjarbaru, Kamis (16/5/2025).


Kegiatan ini dipandu langsung oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Banjar, H. Ikhwansyah, serta menghadirkan tiga narasumber kunci Kabid Perekonomian dan SDA Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan Mahrita Yanuarti, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Banjar Nashrullah Shadiq, serta Tenaga Ahli Penyusun Dokumen RPJMD dari PPKK FISIPOL UGM, Gabriel Lele.



Dalam paparannya, Mahrita Yanuarti menyampaikan arah kebijakan pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Selatan. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan pusat dan daerah, serta potensi Kalimantan Selatan yang strategis sebagai bagian dari Kawasan Timur Indonesia.


Mahrita menyoroti isu strategis seperti bonus demografi, rendahnya risiko bencana, serta peluang pengembangan energi terbarukan dan sektor unggulan daerah.


"Tingkat kemiskinan Kalsel yang terus menurun menjadi bukti bahwa intervensi pembangunan telah berjalan pada jalur yang tepat," jelasnya.



Sementara itu, Nashrullah Shadiq menguraikan strategi dan arah kebijakan Kabupaten Banjar menuju daerah yang maju, mandiri, dan agamis. Ia menjelaskan bahwa RPJMD 2025–2029 menargetkan peningkatan IPM menjadi 77,43, menurunkan tingkat kemiskinan hingga 2,12%, serta meningkatkan PDRB per kapita hingga Rp92 juta.


 Nashrullah juga menyoroti 12 program prioritas daerah, antara lain Banjar Sigar di bidang kesehatan, Banjar Cendekia di bidang pendidikan, Banjar Samawa untuk ketahanan keluarga, hingga Banjar Tertata dan Banjar Amanah untuk infrastruktur dan tata kelola, dll.


Gabriel Lele dari Universitas Gadjah Mada yang hadir secara daring, memaparkan pendekatan strategis dalam penyusunan dokumen perencanaan. Ia menekankan perlunya pemerintah daerah memahami masalah secara komprehensif, mengenali tantangan lingkungan strategis, serta memastikan keberhasilan melalui tata kelola yang tangkas, sinergi lintas sektor, dan kepemimpinan visioner.


“Diagnosis yang tepat dan sistem yang adaptif adalah kunci sukses dalam mencapai RPJMD yang berdampak,” ujarnya.


Acara dikemas dalam sesi diskusi tanya jawab yang interaktif, dihadiri oleh perwakilan DPRD, perangkat daerah, akademisi, organisasi masyarakat, serta unsur profesi. Berbagai isu strategis pun mencuat, termasuk permasalahan penanganan banjir, peningkatan proyek infrastruktur prioritas oleh pemerintah daerah, hingga pembenahan layanan BPJS bagi masyarakat kurang mampu.


Peserta juga memberi perhatian khusus terhadap upaya revitalisasi pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan yang menjadi fondasi pembangunan jangka menengah.



Melalui diskusi panel ini, diharapkan tercipta kesepahaman lintas sektor dalam mengawal implementasi RPJMD Kabupaten Banjar secara efektif dan berkelanjutan. Pemerintah daerah optimis bahwa sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dapat mempercepat terwujudnya Banjar yang lebih baik, sejalan dengan visi “Banjar Maju, Mandiri, dan Agamis Berlandaskan Gotong Royong dan Keadilan. Diakhir acara dilaksanakan penandatangan berita acara” (Ione/Brigade Bappedalitbang)


Komentar