
INOVASI POSYANTEK KARYA MANDIRI DESA KAHELAAN WAKILI PENILAIAN TTG TINGKAT PROV. KALSEL
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kab. Banjar melalui Bidang Ekonomi Kelembagaan dan Kawasan Perdesaan (EKKP) melaksanakan pendampingan terhadap Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek) Karya Mandiri pada Penilaian Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan oleh Dinas PMD Provinsi Kalimantan Selatan di Desa Kahelaan Kecamatan Sungai Pinang, Rabu(14/5/2025).
Teknologi Tepat Guna (TTG) berupa alat penderek serba guna yang diberi nama 'Lock Dek' dan traktor tangan yang diikutkan pada penilaian lomba tersebut merupakan hasil dari inovasi Posyantek Karya Mandiri warga Desa Kahelaan.
Kepala Bidang Ekonomi Kelembagaan dan Kawasan Perdesaan (EKKP) M. Chandra Suryana menyambut baik hal ini dan mengucapkan terima kasih serta apresiasi atas perhatian serta kehadiran Tim Penilai di Desa Kahelaan.
“Kami merasa bangga dan berterima kasih atas kesempatan ini. Kegiatan penilaian seperti ini menjadi motivasi bagi masyarakat Desa untuk terus berinovasi dan menunjukkan bahwa Desa juga mampu menghasilkan teknologi yang tepat guna, bermanfaat, dan bernilai ekonomis,” ujar Chandra.
Ia juga menambahkan bahwa Posyantek Karya Mandiri merupakan contoh konkret dari upaya pemberdayaan masyarakat berbasis teknologi lokal.
“Inovasi seperti ‘Lock Dek’ dan traktor tangan ini tidak hanya menjawab kebutuhan praktis di lapangan, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan kreativitas warga desa,” tambahnya.
Kegiatan penilaian dibagi dalam 2 (dua) sesi, pertama presentasi yang dalam hal ini disampaikan oleh Sarmadi Koordinator tim inovator dari Posyantek Karya Mandiri, kedua simulasi penggunaan alat di lapangan.
Alat Penderek Serba Guna “Lock Dek” sebelumnya dirancang untuk membantu aktivitas penderekan mobil maupun truk yang mengalami insiden. Sedangkan traktor tangan itu diciptakan mengingat potensi pertanian dan perkebunan didaerah tersebut yang perlu penanganan optimal.
Selain itu Inovasi ini pun dinilai memiliki potensi besar untuk dikembangkan dan diterapkan lebih luas.
Tim penilai sendiri menyoroti berbagai aspek, termasuk nilai guna, efisiensi, keberlanjutan, dan dampak ekonomi serta lingkungan dari alat tersebut.
Secara umum, penilaian inovasi TTG ini mencakup dimensi nilai ekonomi, kemanfaatan teknologi yang berkelanjutan, kemudahan replikasi, serta dampak terhadap lingkungan.
Disamping itu, maksud dan tujuan dari pelaksanaan penilaian ini adalah untuk mendorong dan menumbuhkan kreativitas masyarakat desa dalam menciptakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan lokal, meningkatkan nilai tambah ekonomi, serta mempercepat pembangunan berbasis inovasi di wilayah perdesaan, tutup Candra Suryana.
Hadir Kasi-Kasi dan Staf Bidang EKKP Dinas PMD, Pambakal Kahelaan Masruri, BPD, Perangkat Desa, Pengurus Posyantek Karya Mandiri.
BrigadeDPMD/AnnaM