SOSIALISASI INOVASI DAERAH DI KECAMATAN SIMPANG EMPAT, BAPPEDALITBANG DIDAPUK SEBAGAI NARASUMBER

SIMPANG EMPAT, InfoPublik – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik serta mendorong terciptanya budaya inovasi di tingkat kecamatan dan desa, Pemerintah Kecamatan Simpang Empat menggelar kegiatan Sosialisasi Inovasi Daerah, di aula kecamatan, Selasa (29/4/2025) pagi.


Kegiatan ini dibuka secara simbolis oleh Camat Simpang Empat, Jurji Zaidan, dan menghadirkan Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Bappedalitbang Kabupaten Banjar, Nuri Ansyari, sebagai narasumber utama.


Jurji Zaidan menyampaikan bahwa inovasi daerah merupakan kunci untuk menjawab tantangan pelayanan publik di era digital dan keterbukaan informasi. Ia berharap agar dari 15 desa di wilayahnya, masing-masing dapat melahirkan satu inovasi yang akan mendorong partisipasi desa dalam berbagai kompetisi inovasi, baik di tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional.


"Melalui sosialisasi ini, pemerintah desa diharapkan bisa lebih kreatif dalam mengembangkan program-program yang berorientasi pada pelayanan publik yang prima," ujar Jurji.



Nuri Ansyari, dalam materinya yang bertajuk “Inovasi Daerah yang Berkelanjutan”, menyampaikan konsep Sustainable Innovation atau inovasi berkelanjutan yang melibatkan semua elemen mulai dari perangkat daerah, desa, hingga masyarakat. Ia menekankan bahwa inovasi bukan sekadar proyek atau kegiatan, melainkan sebuah pendekatan dan cara berpikir dalam menyelesaikan masalah.


“Inovasi bukan tujuan, melainkan metode yang dirancang berdasarkan kebutuhan nyata,” ungkapnya.


Lebih lanjut, Nuri menjelaskan bahwa setiap inovasi yang ingin menjadi bagian dari Inovasi Daerah harus melewati tahapan laboratorium inovasi, yang meliputi Drump Up, Diagnose, Design, Deliver, dan Display, serta proses monitoring dan evaluasi sebelum ditetapkan melalui SK Bupati Banjar.


Ia juga menyampaikan berbagai ajang kompetisi inovasi yang bisa diikuti, seperti Kompetisi Teknologi Tepat Guna, Inovasi Tangguh dan Andalan (INTAN) Banjar, hingga Innovative Government Award (IGA).



Dalam sesi diskusi interaktif, para peserta yang terdiri dari aparat desa dan perangkat kecamatan antusias berdialog dan mengidentifikasi berbagai permasalahan serta potensi di lingkungan masing-masing. Mereka terdorong untuk menciptakan inovasi yang sederhana namun berdampak besar bagi masyarakat. Inovasi ini diharapkan lahir dari kebutuhan lokal, dibuat secara prosedural, dan dilaporkan dengan disiplin agar dapat dikembangkan lebih lanjut oleh pemerintah daerah​.


Kegiatan sosialisasi ini berhasil menciptakan semangat kolektif di antara peserta untuk mulai membangun budaya inovasi dari hal-hal kecil di sekitar lingkungan kerja dan tempat tinggal mereka. Dengan arahan dan pendampingan dari Bappedalitbang Kabupaten Banjar, diharapkan desa-desa di Kecamatan Simpang Empat dapat menjadi pionir inovasi yang memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan turut serta dalam menciptakan ekosistem inovasi daerah yang berkelanjutan.(Ione/Brigade Bappedalitbang)​


Komentar