Sosialisasi dan Peluncuran Program Keluarga Sigap Kecamatan Sambung Makmur

MARTAPURA, InoPublik - Sebuah inisiatif baru telah diluncurkan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat yang dapat mencegah berbagai penyakit pada anak.

 

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar menggelar sosialisasi program yang diberi nama Keluarga Sigap (Keluarga Siaga Dukung Kesehatan, Siap Hadapi Masa Depan) bertujuan utama untuk menciptakan lingkungan yang melindungi anak-anak usia dini dari penyakit, malnutrisi dan kematian prematur, di Kecamatan Sambung Makmur, Senin (28/4/2025).

 

Program ini menggunakan pendekatan melalui sosialisasi perilaku positif yang berfokus pada imunisasi rutin, kebiasaan mencuci tangan pakai sabun, dan pemberian makanan bergizi pada anak usia 0-24 bulan.

 

Program Keluarga Sigap di Indonesia merupakan hasil kolaborasi antara Gavi (aliansi vaksin), Unilever, dan The Power of Nutrition, dengan dukungan dari Kementrian Kesehatan dan BKKBN. Saat ini, program ini tengah diuji coba di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan Khususnya Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, dengan target satu juta anak.

 

Selain menyasar para ibu, program ini juga menitikberatkan pada peran ayah dalam pola asuh anak. Melalui kader posyandu, tenaga kesehatan di puskesmas, bidan, tokoh masyarakat, dan guru, program ini berupaya menyebarkan pesan tentang perilaku kesehatan positif tidak hanya kepada orangtua, tetapi juga kepada komunitas di lingkungan tersebut.

 

Fransisca Lambe, Program Manager program Keluarga Sigap, menambahkan bahwa komunitas memegang peran penting dalam mempengaruhi pola pikir masyarakat.

 

“Dengan berinteraksi dengan kepala desa, pemuka agama, dan lainnya, kami dapat memastikan pesan perilaku kesehatan positif dapat tersampaikan tidak hanya dari kami, melainkan juga dari para pemimpin di wilayah tersebut,” ujarnya.

 

Camat Sambung Makmur Yuana Karta Abidin sangat mendukung program ini mendukung Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dari pemerintah. Untuk mengukur efektivitas intervensi program Keluarga Sigap, lembaga riset Kantar Publik akan melakukan pengawasan dan penilaian.

 

“Melalui upaya kolaboratif ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya kebiasaan hidup sehat dalam melindungi kesehatan anak-anak mereka dari berbagai penyakit yang dapat dicegah. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tutupnya.


Komentar