POPT Banjar Intensifkan Koordinasi Hadapi Serangan Hama Tikus dan Tungro




Dinas Pertanian Kabupaten Banjar (Distan) melalui Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian menggelar pertemuan tengah bulan POPT di Aula Distan, Kamis (24/04/2025).


Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) mereka bertugas melakukan pengamatan, identifikasi, dan pengendalian terhadap hama dan penyakit tanaman yang dapat merugikan petani. POPT juga berperan dalam memberikan informasi dan edukasi kepada petani terkait praktik pertanian yang baik dan benar.


Pertemuan ini dihadiri Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Bencana Pertanian Imelda Rosanty, Kepala BPTPH Provinsi Kalimantan Selatan Lestari Fatria Wahyuni dan POPT Sekabupaten Banjar.


Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan koordinasi dan kewaspadaan terhadap serangan hama dan penyakit tanaman yang dapat mengganggu produksi pertanian di wilayah Kabupaten Banjar dan sekitarnya. Imelda Rosanty menekankan pentingnya respons cepat terhadap laporan dari masyarakat terkait potensi serangan hama dan penyakit tanaman. "Ketika ada laporan dari masyarakat, secepatnya lakukan laporan di lapangan untuk memastikan kebenaran dan tingkat serangan," ujarnya Imelda.


Pertemuan ini juga menjadi ajang diskusi dan berbagi pengalaman antar POPT. Mereka membahas berbagai strategi pengendalian hama dan penyakit tanaman yang efektif dan ramah lingkungan. "Kami berharap dengan pertemuan rutin ini, para POPT dapat terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi tantangan di lapangan," kata Imelda.


Dinas Pertanian Kabupaten Banjar berkomitmen untuk terus mendukung upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman demi menjaga produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. "Kami akan terus berupaya memberikan pelatihan dan fasilitas yang dibutuhkan oleh para POPT agar mereka dapat bekerja secara optimal," pungkas Imelda.

Setelah arahan dari Kabid Pengendalian dan Penanggulangan Bencana
Pertanian, masing-masing POPT menyampaikan hasil temuan mereka di lapangan. Beberapa temuan yang menjadi perhatian antara lain serangan hama wereng pada tanaman padi, hama tikus dan pasca banjir.


Sorotan utama dalam pertemuan tersebut adalah laporan dari para POPT yang tersebar di berbagai wilayah Kabupaten Banjar. Mayoritas dari mereka menyampaikan adanya serangan hama tikus dan penyakit tungro yang mulai mengintai tanaman padi petani. Kondisi ini tentu menjadi perhatian serius mengingat padi merupakan komoditas pangan utama dan tulang punggung perekonomian sebagian besar masyarakat Kabupaten Banjar.


Serangan hama tikus, dengan kemampuan reproduksi yang cepat dan pola makan yang rakus, dapat menyebabkan kerugian yang signifikan pada hasil panen. Tikus tidak hanya memakan batang dan bulir padi yang sedang berkembang, tetapi juga merusak sistem perakaran, melemahkan tanaman secara keseluruhan. Sementara itu, penyakit tungro, yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh wereng hijau, dapat menghambat pertumbuhan tanaman padi, menyebabkan kerdil, dan bahkan gagal panen total jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
(Brigade Distan Syaripuddin
)


Komentar