Kolaborasi Mahasiswa dan RSUD Ratu Zalecha Edukasi Kesehatan Lansia Dimulai dari Piring Makan

MARTAPURA, InfoPublik – Suasana hangat dan penuh semangat tampak menyelimuti ruang tunggu poliklinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ratu Zalecha Martapura saat mahasiswa dari Politeknik Kesehatan (Poltekes) program studi Gizi datang membawa misi mulia "menyuluh pentingnya gizi seimbang bagi para lansia".

Kegiatan ini dilaksanakan bersama tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS), yang dihadiri langsung para lansia dan para mahasiswa, Selasa (22/4/2025).

Sementara salah satu mahasiswa menyampaikan kunci tetap bugar di masa tua, ia menjelaskan gizi seimbang bukan sekedar soal makan “banyak” atau “sering”, tapi soal makan dengan jenis dan jumlah yang pas sesuai kebutuhan tubuh. Dalam usia lanjut, tubuh memerlukan perhatian ekstra bukan hanya soal tenaga, tapi juga perlindungan dari penyakit kronis.

“Gizi seimbang bisa menjaga kekuatan otot, memperkuat tulang, dan mendukung daya tahan tubuh. Jadi, lansia bisa tetap aktif, bahagia, dan tidak mudah sakit,” jelas salah satu pemateri.

Berikut prinsip dasar gizi seimbang untuk lansia 35% Karbohidrat seperti nasi, singkong, kentang, oatmeal, dan gandum. Hindari tepung-tepungan olahan dan gula berlebih. 30% Sayuran: terutama yang berwarna hijau dan oranye seperti bayam, wortel, dan brokoli—kaya akan serat, vitamin, dan antioksidan. 15% Buah-buahan: pepaya, apel, pisang, jeruk—tinggi vitamin C dan serat, tapi rendah gula alami. 20% Protein: ikan, ayam tanpa kulit, telur, serta tahu, tempe, dan kacang-kacangan. Masaklah dengan cara sehat seperti direbus, dikukus, atau dipanggang.

Selain itu, mereka juga mengingatkan pentingnya membatasi: Garam: maksimal 1 sendok teh/hari, Gula: maksimal 4 sendok makan/hari, Lemak jenuh: kurangi makanan yang digoreng dan bersantan

Penyuluhan ini tak hanya berbicara soal angka dan takaran, tapi juga menyentuh sisi emosional: bagaimana makanan bisa menjadi bentuk cinta bagi orang tua kita. Asupan gizi yang tepat bukan hanya menjaga kesehatan, tapi juga mempercepat penyembuhan, meningkatkan kualitas hidup, dan mencegah berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung, hingga osteoporosis.

Para lansia yang hadir pun terlihat antusias beberapa di antaranya mengaku akan mulai mencoba resep-resep sehat yang dibagikan para mahasiswa.

Kegiatan ini adalah bukti bahwa kolaborasi antara pendidikan dan pelayanan kesehatan bisa memberi dampak nyata bagi masyarakat. Tidak hanya memberi ilmu, tapi juga menumbuhkan kesadaran bahwa menjadi sehat di usia senja bukan mustahil asal dimulai dari langkah sederhana memperhatikan isi piring kita. Karena pada akhirnya, sehat itu bukan soal usia, tapi soal pilihan. (Brigade Humas Raza)


Komentar