
Menuju Perencanaan Daerah Terintegrasi, Bappedalitbang Ikuti ToT Modul Renstra SIPD
MARTAPURA, InfoPublik – Dalam rangka mendukung penguatan perencanaan pembangunan berbasis data yang terintegrasi, Bappedalitbang Kabupaten Banjar mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Penginputan Modul Renstra dan e-Walidata Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) yang diselenggarakan oleh Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan secara daring melalui Zoom Meeting, Rabu (16/4/2025).
Kegiatan ini
diikuti oleh para Kepala Bidang (Kabid) dan Kepala Sub Bidang (Kasubbid)
Bappedalitbang Banjar dari ruang kerja masing-masing.
Plt Kepala
BPSDMD Kalsel Sulkan saat membuka acara menyampaikan bahwa kegiatan ini
merupakan langkah penting dalam upaya sinkronisasi antara perencanaan pusat dan
daerah.
“Selain itu,
kegiatan ini juga sejalan dengan pengembangan fitur dalam SIPD untuk
memaksimalkan keterisian dan pemanfaatan data sektoral daerah dalam penyusunan
dokumen perencanaan daerah,” ujarnya.
Sementara
itu, Kepala Bappeda Provinsi Kalsel Ariadi Noor, memaparkan arah kebijakan
pembangunan jangka menengah Provinsi Kalimantan Selatan 2025–2029 yang
diselaraskan dengan visi nasional “Indonesia Emas 2045”. Ia menegaskan
pentingnya dukungan data sektoral dalam merumuskan program strategis daerah
yang mengacu pada RPJMN, RPJMD, hingga dokumen turunan lainnya
Tiga
narasumber utama hadir dalam pelatihan ini, yaitu Rendy Jaya Laksmana dari
Ditjen Bina Bangda Kemendagri, Irwan Ari Danu, Perencana Ahli Muda Bappeda
Provinsi Kalsel dan Ardiansyah, operator SIPD Provinsi Kalsel.
Dalam
pemaparannya, Rendy Jaya Laksmana menekankan bahwa penyusunan RPJMD dan Renstra
harus selaras dengan RPJMN dan menggunakan pendekatan berbasis data dan
manajemen strategik. Ia juga memaparkan struktur baru dalam penyusunan dokumen
yang memanfaatkan fitur e-Walidata SIPD sebagai acuan utama
Irwan Ari
Danu menjelaskan secara rinci implementasi keterisian Data Statistik Sektoral
Daerah (DSSD) dalam e-Walidata sebagai dasar penyusunan dokumen perencanaan
(Dokrenda) seperti RPJPD, RPJMD, dan RKPD. Ia juga menekankan pentingnya
validasi data oleh produsen dan walidata pendukung untuk memastikan kesesuaian
dengan prinsip satu data
Sedangkan
Ardiansyah, memberikan pelatihan teknis terkait fitur-fitur terbaru pada modul
Renstra dan e-Walidata SIPD. Ia memandu peserta mengenai cara penginputan data,
tahapan pemeriksaan, dan penyebarluasan data agar selaras dengan dokumen
perencanaan yang disusun oleh pemerintah daerah.
Menanggapi
kegiatan ini, Kabid Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Bappedalitbang
Banjar, Mujahid, menyampaikan apresiasinya.
“Pelatihan
ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan kapasitas SDM kami, khususnya dalam
memahami teknis penginputan dan pemanfaatan data sektoral yang sangat penting
untuk penyusunan dokumen perencanaan yang akurat dan berkualitas,” ujarnya.
Kegiatan ini
menjadi langkah strategis dalam mendukung satu data Indonesia serta
meningkatkan kualitas perencanaan daerah berbasis data dan
teknologi.(Ione/Brigade Bappedalitbang)