
Pekarangan Jadi Lumbung Pangan Bergizi, Distan Banjar Genjot Program P2B
MARTAPURA, InfoPublik - Dalam upaya mendukung ketahanan pangan lokal sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pemanfaatan pekarangan, Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar melaksanakan sosialisasi program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) Kabupaten Banjar di Aula Distan, Senin (14/4/2025).
Kabid Sarana TPH, Perkebunan, dan Peternakan, Nurul Chatimah menyampaikan bahwa alokasi dana desa untuk sektor krusial ini ditetapkan paling rendah sebesar 20% dari total anggaran.
Nurul Chatimah menekankan bahwa kebijakan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan bagi seluruh masyarakat desa. Dengan alokasi dana yang signifikan.
"Dalam proses kegiatan Pengembangan Pangan Berbasis Pekarangan (P2B) tahun 2025, Direktorat Jenderal Hortikultura dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah mengalokasikan bantuan khusus bagi kelompok tani yang aktif dan terdata dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (Simluhtan)," ujarnya.
Adapun kriteria penerima bantuan ini cukup spesifik, yakni setiap anggota kelompok tani yang terdaftar dalam Simluhtan minimal memiliki luas pekarangan sebesar 20 meter persegi. Sementara itu, untuk kelompok tani secara keseluruhan, luas pekarangan minimal yang dipersyaratkan adalah 200 meter persegi. Alokasi bantuan untuk setiap desa ditetapkan sebanyak 5 kelompok tani, dengan nilai bantuan sebesar Rp. 12,7 juta per kelompok. Setiap kelompok tani penerima bantuan minimal beranggotakan 20 orang.
Nurul Chatimah berharap agar pemerintah desa segera menyusun perencanaan P2B, terutama yang tertuang dalam Lembaga Pemberdayaan Pertanian Berkelanjutan (LP2B). Selain itu, ia juga menekankan pentingnya mengaktifkan kembali kelompok-kelompok tani yang ada di desa.
"Dengan adanya Permendes No. 2 Tahun 2024 dan alokasi bantuan dari Ditjen Hortikultura dan Tanaman Pangan, ini adalah momentum yang tepat bagi kita semua untuk bergerak bersama mewujudkan desa yang berdaya pangan. Saya berharap pemerintah desa dapat segera menyusun P2B dan LP2B, serta mengoptimalkan peran kelompok-kelompok tani sebagai garda terdepan dalam mewujudkan ketahanan pangan di tingkat desa," ucap Nurul dengan semangat.
Dengan sinergi antara kebijakan pemerintah pusat, pemerintah desa, dan partisipasi aktif dari kelompok tani, mimpi akan desa yang mandiri dan berdaulat pangan semakin mendekati kenyataan.
Usai pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi zoom meeting yang menghubungkan langsung para peserta di Aula Distan Banjar dengan Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI. (Brigade Distan Syaripuddin)