Bakesbangpol Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme

Martapura, InfoPublik - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banjar melaksanakan kegiatan Sosialisasi Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme tahun 2023 yang bertempat di Aula Kecamatan Pengaron, dengan dihadiri peserta dari Karang Taruna, Tokoh Masyarakat, Pembakal, Forkopimcam Kec. Pengaron, dan Tokoh Agama, Rabu (6/8/2023).

Kepala Bakesbangpol yang di wakili Kabid Kewaspadaan Dini dan Penanganan Konflik H. Makmur menyampaikan Sosialisasi ini dilaksakan dalam rangka mencegah penyebaran paham radikalisme yang dapat berkembang menjadi ekstrimisme dan aksi terorisme.

“Sebagaimana diketahui perkembangan kejahatan terorisme global telah menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan baik modus, kuantitas maupun kualitasnya. Indonesia tidak lepas dari sasaran terorisme. Terungkap fakta adanya keterkaitan jaringan militan lokal dengan jaringan internasional. Selain ancaman terorisme ancaman non tradisional lainnya yang muncul saat ini telah merebak pula lewat pintu sendi kehidupan bangsa,” tutur Makmur.

Ditambahkan Camat Pengaron Alipudin mengatakan sangat mengapresiasikan kegiatan ini sebagai upaya pemerintah Kabupaten Kutai Barat terhadap masyarakatnya demi terciptanya masyarakat yang damai dan tentram. Dan sebagai umat yang beragama, Suku, dan Etnis yang berbeda kita harus tetap memegang teguh nilai-nilai dari Bhineka Tunggal Ika, walaupun berbeda-beda Agama, Budaya dan Etnis akan tetapi kita semua tetaplah satu dalam NKRI.



Kepala Kantor Kementerian Agama Banjar H. Najwan Noor menjelaskan kriteria orang atau organisasi yang dapat dikatakan radikal. Pertama, merasa paling benar dan intoleran, tidak bisa menerima orang lain yang berbeda identitas dan pendapatnya. Menggunakan cara-cara kekerasan, baik verbal maupun tindakan dalam mewujudkan apa yang diinginkannya.

 

"Mereka tak segan melakukan ujaran kebencian (hate speech), atau menyampaikan berita bohong (hoax),” jelasnya.

 

Pencegahan Radikalisme, Ekstrimisme dan Terorisme Pertama, melalui pendidikan. pendidikan perlu mengedepankan pendekatan karakter budaya Indonesia yang terkenal ramah tanpa kekerasan. sifat ramah dan nilai-nilai karakter budaya yang dimiliki bangsa Indonesia sudah lama mengakar sepatutnya di cangkokkan dalam semua mata pelajaran, tidak melulu mapel agama, PKN ataupun akidah akhlak

 

“melakukan kampanye-kampanye Islam Rahmatan lil ‘alaminn, Islam ramah, Islam Subtanstif, Islam santun dan sejenisnya baik di dunia maya melalui website, Whatsap, facebook, IG, twiter dan sejenisnya maupun nyata,  terutama kerja sama penguatan pemikiran kebangsaan antar organisasi-organisasi Islam. Di Banjarnegara terdapat perserikatan SI, Muhammadiyah dan NU yang setiap bulan mengadakan acara pengajian bersama secara bergilir, dan berkala merupakan langkah strategis untuk membentengi gejala ekstrimisme radikalise dan terorisme,” tutupnya

 


Wasis Nugraha Sekretaris Bakesbangpol Banjar menyampaikan Acara ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk secara aktif berbuat dan melakukan deteksi dini, identifikasi dini dan menangkal terhadap perkembangan ancaman terorisme yang dilandasi rasa tanggung jawab dan kesadaran yang tinggi sebagai bangsa yang bermartabat. (Brigade/Yati/Bakesbangpol)


Komentar