
Petani Desa Sungai Raya Sukses Panen Padi Unggul dan Lestarikan Padi Lokal
MARTAPURA, InfoPublik - Kelompok Tani Keluarga Bersatu di Desa Sungai Raya, Kecamatan Simpang Empat, menggelar kegiatan panen padi unggul sekaligus penanaman padi lokal pada lahan tadah hujan. Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan memanfaatkan potensi Indeks Pertanaman (IP) 200 di wilayah Simpang Empat.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Banjar Warsita mengapresiasi upaya Poktan Keluarga Bersatu dalam mengoptimalkan lahan pertanian yang ada.
“Panen dan tanam padi ini menunjukkan komitmen petani dalam mendukung ketahanan pangan serta memanfaatkan peluang meningkatkan IP 200 di lahan tadah hujan,” ujar Warsita, Kamis (27/2/2025).
Warsita menjelaskan Distan berupaya memberikan dukungan melalui Bidang Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura yang memberikan support kepada UPJA alsintan yang sudah mendapatkan alokasi alsintan lengkap.
"Adapun alat mesin pertanian pra tanam hingga pasca panen yaitu tractor, pompa air, combine harvester kecil, mesin perontok serbaguna mobile serta mesin penggilingan padi. Dukungan lain berupa bantuan bahan kimia berupa pestisida dan insektisida," lanjutnya.
Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan penyuluh pertanian yang memberikan pendampingan teknis kepada petani. Mereka menyampaikan teknik budidaya yang tepat untuk meningkatkan hasil panen dan mempertahankan kesuburan tanah, termasuk penggunaan pola tanam yang lebih efisien.
Ketua Poktan Keluarga Bersatu H. Johanis menyampaikan rasa syukur atas hasil panen yang memuaskan serta optimisme dalam menanam padi lokal.
“Kami berharap dengan kombinasi padi unggul dan lokal, petani bisa mendapatkan hasil yang lebih baik sekaligus menjaga kelestarian varietas asli daerah,” katanya.
Diterangkan Johanis Poktan kami masih butuh dukungan JUT sepanjang 700 meter untuk menunjang transportasi petani terlebih lagi pada saat panen kami akan sangat terbantu dengan jalan yang baik untuk mengangkut hasil panen.
Menurut Johanis karena jenis lahan kami adalah tadah hujan sehingga ketersediaan air disungai saat musim kemarau sangat kami perlukan untuk itu diperlukan tabat untuk menahan air tersebut.
"Kedepan keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi kelompok tani lain di Kecamatan Simpang Empat untuk terus berinovasi dalam sistem pertanian, terutama dalam menghadapi tantangan iklim dan keterbatasan air pada lahan tadah hujan," pungkasnya. (Brigade Distan Dwi Retnani)