Lokakarya Yayasan UBI Solusi Pertanian Melalui Metode Ramah Lingkungan

MARTAPURA, InfoPublik -Dinas Pertanian memfasilitasi Yayasan Udara Bersih Indonesia (UBI) menggelar lokakarya pertanian berkelanjutan dengan fokus pada metode ramah lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas tanah tanpa merusak ekosistem.

Kegiatan ini menghadirkan Fasilitator UBI wilayah Kalselteng, Pendamping UBI dan diikuti oleh para petani penggerak UBI, Penyuluh Pertanian Kabupaten Banjar, serta Lurah dan Pambakal Desa Kecamatan Gambut di Aula Distan, Kamis (5/2/2025).

Dalam lokakarya ini, peserta diperkenalkan empat metode promosi utama, yaitu Mulsa Tanpa Olah Tanah (TOT), Pupuk Cangkang Telur, Pupuk Kandang Ayam Seresah Dalam dan
Hugel Kultur Metode pertanian ini berasal dari teknik tradisional Jerman yang memanfaatkan batang kayu sebagai media tanam. Dengan cara ini, tanah tetap subur dalam jangka waktu panjang, mengurangi kebutuhan penyiraman, serta menciptakan ekosistem yang lebih stabil bagi tanaman. Dalam sesi pemaparan petani penggerak UBI  memberikan testimony serta pengalamannya dalam penerapan metode ini yang dimulai sejak tahun 2021.

Fasilitator Yayasan Udara Bersih Indonesia wilayah Kalselteng, Suhada menyatakan bahwa penerapan metode-metode ini sangat penting dalam menghadapi perubahan iklim dan menekan dampak negatif dari praktik pertanian konvensional.

“Kami berharap melalui lokakarya ini, petani dan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pertanian berkelanjutan serta menerapkan metode yang lebih ramah lingkungan dalam budidaya tanaman mereka,” ujar Suhada.

Kepala Dinas Pertanian Warsita juga menyampaikan Apresiasi dan penghargaan kepada yayasan UBI yang telah melatih dan mendampingi petani penggerak di Kec.Gambut sehingga Petani telah merasakan manfaat dari penerapan metode promosi, petani tidak lagi membakar sisa/jerami tanaman dan produksi semakin meningkat. 

"Dengan penerapan metode pertanian yang diperkenalkan UBI ini secara langsung dapat mengatasi dua masalah penting yaitu tidak akan terjadi kebakaran Hutan dan lahan  (Karhulta) serta Produksi meningkat," tandasnya.

Para peserta sangat antusias dalam mengikuti lokakarya ini dan berharap dapat menerapkan ilmu yang didapat di lahan masing-masing. Beberapa petani bahkan telah merancang strategi penerapan metode ini untuk meningkatkan hasil pertanian mereka tanpa bergantung pada pupuk dan pestisida kimia.

Lokakarya ini merupakan bagian dari program jangka panjang Yayasan Udara Bersih Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan membangun sistem pertanian yang lebih adaptif terhadap tantangan lingkungan di masa depan. (Brigade Distan Dwi Retnani) 


Komentar