Ruang Komunitas Digital Desa Takuti Sukses Selenggarakan Pelatihan Literasi Digital untuk Masyarakat

Rabu (17 Desember 2024) Dalam rangka meningkatkan keterampilan literasi digital masyarakat desa, Ruang Komunitas Digital Desa (RKD) Takuti menggelar pelatihan bagi warganya pada hari Selasa, 17 Desember 2024, yang bertempat di Aula Balai Desa Takuti. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat desa dengan kemampuan teknologi yang lebih baik.

Pelatihan ini sepenuhnya ditanggung jawab oleh kader digital dan duta digital yang telah dilatih sebelumnya, dan mereka berperan sebagai fasilitator dalam acara ini. Acara yang dihadiri oleh lebih dari 25 warga desa, dari berbagai kalangan usia, difokuskan pada pengenalan serta peningkatan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi digital secara efektif dan aman.

Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Takuti, Bapak Bayu Sabdo Pamungkas,S.T, yang menyampaikan pentingnya literasi digital dalam menunjang perkembangan ekonomi dan sosial di desa. “Di zaman yang serba digital ini, penting bagi kita untuk tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga mampu memanfaatkannya secara optimal. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan bekal bagi warga Desa Takuti untuk lebih cerdas dalam menggunakan teknologi demi kemajuan desa,” ujarnya.

Sesi utama pelatihan diisi oleh narasumber yang sangat kompeten, yaitu Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika, Statistik, dan Persandian Kabupaten Banjar, Bapak Cornelius Kristiyanto,S.Si. M.Si. Dalam materi yang disampaikan, Bapak Kris memaparkan berbagai hal terkait pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, termasuk cara menggunakan internet dengan aman, pentingnya perlindungan data pribadi, serta bagaimana memanfaatkan aplikasi digital dalam kehidupan sehari-hari, seperti e-commerce, aplikasi perbankan, dan platform edukasi daring.

“Literasi digital bukan hanya tentang bagaimana menggunakan gadget atau aplikasi, tetapi juga tentang bagaimana kita bijak dalam mengakses informasi dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup,” ujar Bapak Kris dalam pemaparannya.

Selama sesi pelatihan, peserta juga diajak untuk langsung berinteraksi dan mempraktikkan berbagai aplikasi yang relevan dengan kebutuhan mereka. Misalnya, cara berbelanja secara online dengan aman, menggunakan aplikasi untuk transaksi perbankan, serta cara menghindari penipuan online yang marak terjadi di kalangan pengguna internet.

Salah satu peserta, Bapak Yayan, menyampaikan rasa terima kasihnya setelah mengikuti pelatihan. “Pelatihan ini sangat bermanfaat, saya jadi tahu banyak hal baru, seperti cara menggunakan aplikasi e-wallet dan aplikasi belanja online dengan lebih aman. Ini sangat membantu saya untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” katanya.

Selain itu, pelatihan juga menekankan pada pentingnya kecermatan dalam mengakses informasi di media sosial, mengingat banyaknya berita hoaks yang beredar. Narasumber juga mengingatkan para peserta untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dan tidak sembarangan membagikan data pribadi mereka di dunia maya.

Program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Desa Takuti untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital di masyarakat desa, sesuai dengan arahan dari Kementerian Desa yang menargetkan peningkatan literasi digital di seluruh desa di Indonesia. Kepala Desa Takuti berharap, pelatihan ini dapat membawa dampak positif dalam meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memanfaatkan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, serta membuka peluang baru untuk pengembangan ekonomi dan peningkatan kualitas pendidikan di desa.

“Semoga dengan adanya pelatihan ini, masyarakat Desa Takuti bisa lebih maju dan cerdas dalam menghadapi tantangan zaman digital. Ini adalah langkah awal yang penting untuk mencapai desa yang lebih berkembang dan mandiri,” tambah Bapak Bayu.

Sebagai langkah lanjutan, Pemerintah Desa Takuti berencana untuk melaksanakan pelatihan serupa secara berkesinambungan, dengan topik-topik yang lebih mendalam, agar masyarakat semakin terampil dalam memanfaatkan teknologi. Dengan adanya dukungan penuh dari Kementerian Desa dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Banjar, Desa Takuti diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya dalam penerapan literasi digital yang efektif.


Komentar