
Distan Banjar Tekankan Pencegahan LSD dan Kesiapan Rutin Malam Senin di Sekumpul
MARTAPURA, InfoPublik - Dengan penuh khidmat diikuti oleh seluruh jajaran Distan, dipimpin Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet), drh Lulu Vilavardi. Dinas Pertanian Kabupaten Banjar (Distan) melaksanakan apel pagi di halamannya, Senin (23/12/2024).
Dalam amanatnya, drh Lulu menyampaikan keprihatinan atas munculnya kembali kasus Lumpy Skin Disease (LSD) di wilayah Kabupaten Banjar. Penyakit kulit menular yang disebabkan oleh virus ini, selain menyebabkan penurunan produksi susu dan daging, juga dapat mengakibatkan kematian pada hewan ternak, terutama sapi.
“Fokus utama kita saat ini adalah mencegah penyebaran LSD lebih luas. Penyakit ini sangat merugikan peternak, baik dari segi ekonomi maupun sosial,” tegas Lulu.
Lebih lanjut, Lulu menjelaskan bahwa salah satu penyebab munculnya kembali LSD adalah kurangnya vaksinasi. Untuk mengatasi permasalahan LSD, Distan Banjar akan terus melakukan upaya-upaya preventif, seperti sosialisasi kepada masyarakat, penyediaan vaksin gratis, dan peningkatan pengawasan terhadap pergerakan hewan ternak.
“Kami berharap seluruh pihak, baik pemerintah, peternak, maupun masyarakat umum, dapat bersinergi dalam upaya mencegah dan menanggulangi LSD. Dengan kerja sama yang baik, kita yakin dapat melindungi kesehatan hewan ternak dan menjaga kesejahteraan peternak,” kata Lulu.
Lulu juga menambahkan dalam rangka kegiatan rutin malam Senin atau momen 5 Rajab, bahwa timnya siap monitoring pemotongan hewan untuk memastikan kesehatan dan kelayakan daging untuk dikonsumsi. Dan Rumah Potong Hewan (RPH) siap membantu pemotongan hewan.
drh Lulu menyampaikan jelang kegiatan rutin malam Senin memastikan timnya akan melakukan pengawasan terhadap proses pemotongan hewan. "Kami akan memantau langsung kondisi kesehatan hewan sebelum dipotong dan kualitas daging setelahnya," pungkas Lulu.
Selain itu, Rumah Potong Hewan (RPH) setempat juga telah bersiap untuk membantu proses pemotongan hewan. Dengan adanya pengawasan yang ketat dan fasilitas yang memadai, diharapkan tidak ada kendala dalam pemotongan.
(Brigade Distan Syaripuddin)