RSUD Ratu Zalecha Bekali Karyawan BLUD Pelatihan Penggunaan APAR

MARTAPURA, InfoPublik – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan pegawai dalam menghadapi situasi darurat kebakaran, RSUD Ratu Zalecha Martapura mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di halaman Ar-Raudah, Selasa (10/12/2024).

 

Kegiatan ini dibuka oleh Direktur RSUD Ratu Zalecha, Arief Rachman, yang dalam hal ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh pegawai dalam menghadapi potensi kebakaran di lingkungan kerja.

 

"Rumah sakit merupakan fasilitas vital yang harus siap menghadapi segala situasi darurat, termasuk kebakaran. Pelatihan seperti ini sangat penting untuk melindungi pasien, karyawan, dan aset rumah sakit," ungkapnya.

 

Dalam sosialisasi tersebut, tim instruktur dari K3RS RSUD Ratu Zalecha memberikan penjelasan tentang jenis-jenis APAR, cara kerja, serta prosedur penanganan kebakaran ringan. Para peserta juga diajarkan teknik penggunaan APAR yang benar, termasuk prinsip "PASS" (Pull, Aim, Squeeze, Sweep) yang harus diikuti saat menggunakan alat tersebut.

 

Setelah sesi teori, para peserta melakukan simulasi langsung dengan skenario kebakaran kecil yang telah disiapkan. Dalam simulasi ini, peserta dituntun untuk memadamkan api menggunakan APAR sesuai dengan prosedur yang telah diajarkan.

 

Salah satu peserta, Ahmad mengungkapkan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat.

 

"Kami jadi lebih paham bagaimana cara menggunakan APAR dan merasa lebih percaya diri jika suatu saat menghadapi situasi kebakaran di tempat kerja," ujarnya.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya RSUD Ratu Zalecha untuk memenuhi standar keselamatan kerja sekaligus meningkatkan kesadaran karyawan terhadap pentingnya mitigasi risiko kebakaran. Pihak rumah sakit berencana untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda rutin demi memastikan keselamatan di lingkungan kerja.

 

Dengan adanya pelatihan seperti ini, diharapkan RSUD Ratu Zalecha Martapura semakin siap dan tanggap dalam menghadapi segala potensi risiko yang dapat mengganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat. (Tim Brigade Humas Raza )


Komentar