Komisi Irigasi Gelar Rapat Rencana Tata Tanam Pertanian
MARTAPURA, InfoPublik - Komisi Irigasi Kabupaten Banjar menggelar rapat kelompok kerja untuk membahas rencana tata tanam pertanian yang bertujuan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya air dan produktivitas pertanian tahun 2025 di Aula Dinas PUPRP Banjar, Senin (26/8/2024).
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan petani pengguna air, ahli pertanian, perwakilan Dinas Pertanian, perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan, perwakilan Pokja Irigasi 1, 2 dan 3 serta juru bendung dan pintu air Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Banjar. Dalam rapat tersebut, berbagai strategi dan solusi terkait pengelolaan irigasi dan tata tanam dipresentasikan dan didiskusikan.
Hadir sebagai Narasumber Nurul Chatimah, Kepala Bidang Sarana Tanaman Pangan dan Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar dalam, pemaparannya menyampaikan karakteristik dan tipologi lahan sawah di Kabupaten Banjar yang didominasi oleh lahan rawa sehingga Musim Tanam di Kabupaten Banjar terbagi menjadi 2 (dua) periode yaitu April-September dan Oktober-Maret.
"Pertumbuhan tanaman padi dipengaruhi oleh faktor pendukung alami yaitu Iklim dan Tanah, terjadinya perubahan iklim global berdampak terhadap pola curah hujan yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman padi," ujarnya.
Beberapa poin utama yang dibahas meliputi:
1. Optimasi Penggunaan Air Penyesuaian sistem irigasi untuk mengurangi pemborosan air dan meningkatkan ketersediaan air untuk tanaman.
2. Penjadwalan Tanam, yang lebih efisien sesuai dengan pola curah hujan dan ketersediaan air berikut pemeliharaan.
3. Penetapan jadwal panen.
4. Keterlibatan/partisipasi petani dalam proses perencanaan dan pelaksanaan tata tanam untuk memastikan keberhasilan implementasi.
5. Potensi peningkatan IP padi bila dapat terlayani dengan pengairan irigasi, perbaikan tabat dan pintu air di beberapa Daerah Irigasi.
Ketua Komisi Irigasi menyatakan, rapat ini merupakan langkah awal untuk memastikan bahwa rencana tata tanam yang disusun dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya air dan mendukung produktivitas pertanian yang berkelanjutan.
"Kami berharap semua pihak dapat bekerja sama dalam meningkatkan keterpaduan antar sektor dan mengimplementasikan solusi yang telah disepakati sehingga upaya ini dapat memfasilitasi Petani Pemakai Air," ungkapnya
Rapat ini menghasilkan komitmen untuk melanjutkan pembahasan dan menyusun rencana aksi yang lebih rinci. Komisi Irigasi akan melakukan evaluasi berkala untuk memantau kemajuan dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Dengan mengatur tata kelola air, komisi irigasi berusaha mendukung ketahanan pangan, menjaga ekosistem, dan memastikan ketersediaan air untuk kebutuhan pertanian dalam jangka panjang. (Brigade Distan Dwi Retnani)