Simulasi Penanggulangan Bencana di Kabupaten Banjar Berjalan Sukses

BANJARBARU, InfoPublik - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar telah sukses menyelenggarakan simulasi penanggulangan bencana yang berlangsung dari tanggal 2 hingga 4 Juli 2024, di Aeris Hotel Banjarbaru.

Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan efektivitas dalam menghadapi berbagai potensi bencana, khususnya banjir, di wilayah Kabupaten Banjar.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Banjar, Warsita, didampingi Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Azhar Alamsyah.

Warsita menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini dalam menguji kemampuan personel dan koordinasi antar instansi dalam merespons skenario bencana yang disimulasikan. Ia juga menekankan perlunya identifikasi kelemahan dan peningkatan sinergi antar instansi untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana.

"Kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam simulasi ini untuk mengambil kesempatan ini dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat. Mari kita manfaatkan setiap momen dalam simulasi ini sebagai pembelajaran yang berharga bagi kita semua," ujar Warsita.

Simulasi ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Komandan Kodim 1006, Kapolres Banjar, serta perwakilan dari berbagai SKPD dan lembaga non-pemerintah. Kegiatan ini juga didukung oleh narasumber dan fasilitator dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan PB Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Selama tiga hari, peserta mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, mulai dari Geladi Ruang (Tabletop Exercise) hingga Geladi Posko (Command Post Exercise). Kegiatan ini dirancang untuk melatih kemampuan komunikasi, koordinasi, dan keterpaduan sesuai SOP bersama dalam penanganan darurat bencana banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.

Pada hari pertama, acara dimulai dengan paparan dari BPBD Provinsi Kalimantan Selatan mengenai pengantar rencana kontingensi bencana banjir dan peringatan dini. Dilanjutkan dengan paparan tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana (SKPDB), Media Center Tanggap Darurat Bencana, serta manajemen logistik dan peralatan.

Hari kedua difokuskan pada pelaksanaan Geladi Ruang dengan skenario peringatan dini, penetapan status bencana, aktivasi posko PDB, mobilisasi sumber daya, dan pengakhiran status tanggap darurat. Setelah setiap sesi, dilakukan After Action Review (AAR) untuk mengevaluasi pelaksanaan simulasi.

Pada hari terakhir, peserta melaksanakan Geladi Posko yang bertujuan untuk menguji koordinasi dan respons antar instansi dalam situasi darurat. Setelah pelaksanaan Geladi Posko, dilakukan AAR terakhir dan penutupan kegiatan simulasi oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kalimantan Selatan.

Dalam sambutan penutupannya, Warsita menyampaikan apresiasi yang tulus kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini. "Tanpa kerja keras dan kerjasama dari semua pihak, kegiatan ini tidak akan dapat terselenggara dengan baik. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan dan koordinasi dalam menghadapi bencana. Dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang solid, saya yakin kita dapat menjadikan Kabupaten Banjar lebih aman dan tangguh dalam menghadapi segala bentuk bencana," tutup Warsita.

Acara simulasi ini bukan hanya menjadi ajang latihan, tetapi juga momentum untuk memperkuat kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi bencana. Diharapkan, hasil dari simulasi ini dapat diimplementasikan dengan baik dan menjadi panduan dalam penanggulangan bencana di Provinsi Kalimantan Selatan, terutama untuk Kabupaten Banjar.


Komentar