Partisipasi Tokoh Masyarakat Terobosan Tingkatkan Kepesertaan JKN di Banjar

Martapura, InfoPublik – Penelitian dengan tema “Kebijakan Strategis dalam Peningkatan Partisipasi Masyarakat Terhadap Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kabupaten Banjar” hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Banjar dan Universitas Islam Kalimantan selesai dilaksanakan. 

Sehubungan dengan hal tersebut Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Banjar menggelar Ekspose Akhir Penelitian yang dibuka Kabid Litbang dan Inovasi H Yanuarsa di aula Bauntung Martapura, Senin (19/6/2023) pagi.

Ketua Peneliti Yati Nurhayati menjelaskan secara  garis  besar  masyarakat  memiliki  keinginan  untuk  bergabung  dengan  JKN.  Namun demikian terdapat 2 faktor determinan utama yang menjadi pertimbangan utama masyarakat untuk  bergabung  yaitu  pendapatan  perbulan  dan  jumlah  tanggungan.  Selanjutnya, pengetahuan  masyarakat  terhadap  JKN  memiliki  pengaruh  negatif.  

"Hal  ini  dapat  berarti  dua hal,  dimana  pertama  masyarakat  mungkin  masih  memiliki  pemahaman  yang  rendah  terhadap skema  JKN  baik  dalam  skema  mandiri,  PBI  APBN,  maupun  PBI  APBD.  Sementara  di  sisi  lain, pemahaman  terhadap  JKN  mungkin  dianggap  salah  oleh  masyarakat  sehingga  memiliki pengaruh yang negatif," ujarnya.

Dikatakan, Pendapatan  bulanan  dan  jumlah  anggota  keluarga  yang  ditanggung  memiliki  peran  penting dalam  memperkuat  hambatan  bergabung  ke  Asuransi  Jaminan  Kesehatan  Nasional  (JKN). 

"Faktor lainya itu jumlah  anggota  keluarga  yang  ditanggung  juga berperan  penting.  Semakin  banyak anggota keluarga yang harus ditanggung dalam program asuransi, semakin tinggi biaya premi yang  harus  dibayarkan.  Jika  seorang  individu  memiliki  keluarga  yang  besar,  biaya  premi  akan lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang hanya bertanggung jawab atas diri sendiri," jelasnya.

Menurutnya, Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah di antaranya Kebijakan  Kolaborasi  Tokoh  Masyarakat.  Bahwa  design  kebijakan  ini  diharapkan  dapat mencapai  manfaat  dengan  melibatkan  tokoh  masyarakat  baik  dalam  bidang  keagamaan (ulama), kemasyarakatan, maupun tokoh-tokoh pemimpin desa maka akan meningkatkan public engagement dan public expose masyarakat terhadap manfaat program JKN secara signifikan. 

Hal ini dikarenakan tokoh masyarakat cenderung mempunyai kedekatan ikatan emosional  dengan  masyarakat,  diharapkan  mampu  meningkatkan keinginan partisipasi masyarakat terhadap program JKN BPJS Kesehatan.

“Kebijakan lainnya yaitu kebijakan Kolaborasi Perusahaan dan BUMD yang ada di Kabupaten Banjar melalui Program CSR. Pemerintah  Daerah  perlu  membuat  kebijakan  berkaitan  dengan  Corporate  Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan dan BUMD di Kabupaten Banjar. Ini berguna untuk mengurangi  beban  biaya  anggaran  APBD  untuk  membantu  masyarakat  kurang  mampu yang  tidak  tercover  JKN  BPJS  Kesehatan  Skema  PBI,” jelas Yati.

Acara ini dihadiri Dinas Kesehatan, Disdukcapil, DKUMPP, Disnakertrans, Dinsos P3AP2KB, RSUD Ratu Zalecha, Kecamatan Martapura, Kecamatan Martapura Timur, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Pengaron, Kecamatan Sambung Makmur, BPJS dan Bappedalitbang.(IP Kab. Banjar/Bappedalitbang)


Komentar