Cegah Peredaran Narkotika, Dinkes Laksanakan Tes Urin Karyawan SKPD Lingkup Pemkab Banjar

Martapura, InfoPublik - Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar  bekerjasama dengan Kesbangpol Banjar melaksanakan aksi generik berupa tes urin sebagai upaya deteksi dini penggunaan narkoba bagi pegawai SKPD di Lingkup Pemkab Banjar.

Adapun sasarannya karyawan Satpol PP, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan serta Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar, di Aula Dinkes Banjar, Selasa (19/7/2022).

Dalam Kegiatan ini juga dilakukan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM dan Pemeriksaan skrining IVA.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar drg. Yasna Khairina menyambut baik kegiatan ini. 

Dia mengucapkan terima Kasih atas partisipasi seluruh karyawan dan karyawati Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Banjar dan Dinas Perhubungan Kabupaten Banjar yang telah bersedia memeriksakan diri. 

"Kegiatan ini juga merupakan dalam rangka Percepatan  Deteksi Dini Faktor Risiko PTM yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," jelas Yasna.

Dijelaskannya, deteksi dini faktor risiko PTM yang dilakukan yaitu pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan darah dan gula darah. 

"Untuk pemeriksaan skrining penyakit kanker leher rahim ( kanker serviks) dilakukan dengan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Acetat) terhadap karyawan wanita usia 30-50 tahun," ucap dia.

Sedangkan deteksi dini penggunaan narkoba yang dilakukan terhadap sampel urin (air kencing) meliputi 6 parameter pemeriksaan, yaitu Amphethamine, Methamphethamine, Benzodiazephine, Coccaine, Morphine dan Tetrahidrocannabinol (THC).

Diungkapkan Yasna, Pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat adalah salah satu Langkah pengendalian PTM yang efisien dan efektif  di masyarakat dengan memfasilitasi pemeriksaan deteksi dini faktor risiko PTM. 

"Deteksi dini ini termasuk pemberian KIE mengenai PTM dan bahayanya bagi Kesehatan sehingga mampu mawas diri terhadap faktor risiko tersebut atau mengendalikannya apabila sudah terkena agar tidak menjadi komplikasi, kecacatan maupun kematian dini akibat PTM serta meningkatkan kualitas hidup," imbuh dia.

Dikatakan Yasna, sikap mawas diri ini ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan tidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat.

Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi langkah yang baik dalam mewujudkan masyarakat Kabupaten Banjar yang sehat, berkualitas dan bebas dari penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. (IP Kab. Banjar/Brigade Dinkes)


Komentar