Berita Terkini

Dukung Opla dan CSR, Distan Banjar Gelar Workshop Perbenihan Tanaman Pangan


Guna mendukung program optimalisasi lahan pertanian (Opla) dan cetak sawah rakyat (CSR) tahun anggaran 2025, Dinas Pertanian Kabupaten Banjar (Distan) melalui Bidang Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan melaksanakan workshop perbenihan tanaman pangan dan hortikultura di Aula Distan, Selasa (25/11/2025).

Kegiatan dihadiri Kepala Bidang Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan Nurul Chatimah, Kepala Seksi Pengembangan SDG Ied Eka Norbiansyah, dan 24 orang peserta dari 6 kecamatan di Kabupaten Banjar.

Untuk membekali peserta dengan pengetahuan mendalam, workshop ini menghadirkan tiga narasumber ahli di bidangnya. Narasumber tersebut diantaranya Zainul Arifin dari BPSB TPH Provinsi Kalimantan Selatan menyampaikan materi kesiapan benih Kalimantan Selatan mendukung program opla dan CSR, Abdul Sabur dari BRMP Kalimantan Selatan menyampaikan materi varietas padi potensial mendukung program opla dan CSR, dan Hafiz Koordinator dari POPT Kabupaten Banjar menyampaikan materi pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi.

Kepala Bidang Sarana TPH, Perkebunan dan Peternakan, Nurul Chatimah dalam sambutannya sekaligus membuka acara tersebut menyampaikan "Kegiatan ini untuk menambah wawasan bagi Brigade Pangan (BP) di Kabupaten Banjar, pangan merupakan salah satu yang tidak bisa tergantikan. Salah satu faktur pendukung pengembangan pangan adalah benih yang bermutu sangat mendukung terhadap peningkatan produksi dan produktifitas," ujar Nurul.

Tambah Nurul Chatimah "di Kabupaten Banjar yang menjadi kendala dalam penigkatan produksi dan produktifitas terkait dengan benih yang bermutu, di Kabupaten Banjar masih mempertahankan menanam benih lokal. Perubahan iklim menjadi tantangan pertanian di Kabupaten Banjar seperti kebanjiran dan kekeringan berdampak pada produksi dan produktifitas di lahan potensial padi," kata Nurul.

Nurul Chatimah mengungkapkan "Banyak varietas unggul baru yang bisa ditanam diwilayah Kabupaten Banjar. Dengan musim yang tidak menentu dan kondisi lahan yang sering terendam, penggunaan bibit unggul lebih tepat karena umurnya lebih pendek atau cepat panen, dengan menanam benih unggul dapat memutus siklus serangan tungro,"pungkas Nurul.
(Brigade Distan Syaripuddin) 


Komentar